Mengenal Material Pembentuk Dinding

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 28 Juli 2022
Mengenal Material Pembentuk Dinding

Seiring perkembangan teknologi dan gaya hidup, fungsi dinding bertambah lebih banyak. (Pixabay/Bernd Müller)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEJAK peradaban manusia muncul, dinding telah menjadi bagian penting huniannya. Saat itu manusia membuatnya dari tanah atau ranting pohon. Fungsinya untuk melindungi diri dari serangan hewan buas, udara panas, dan cuaca dingin.

Seiring perkembangan teknologi dan gaya hidup, fungsi dinding bertambah lebih banyak. Dinding menjadi penegas estetika rumah, pembatas antar ruang, penopang struktur bangunan di atasnya, dan peredam suara.

Perkembangan teknologi dan gaya hidup juga mendorong penemuan baru material dinding. Dari yang tadinya hanya berbahan tanah dan ranting yang berasal dari alam, material dinding kini dapat dibuat dari unsur buatan.

"Misalnya bata merah (batu bata), bata press, batako, beton blok, selcon, bata kerawang, blok kaca, gypsum, papan GRC, kaca, bambu, tripleks dan multipleks, baja ringan, asbes, dan roster," sebut Amelia Vina dalam Kreatif Mengolah Dinding : Dari Eksplorasi Bentuk Hingga Warna.

Material dinding yang berbeda akan menghasilkan kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Selain itu, harganya berbeda pula antar material satu dari lainnya. "Dan karena harga yang ditawarkan beragam, hal ini tentu berpengaruh kepada total bujet yang dikeluarkan," terang Imelda Akmal dalam Mengolah Dinding Dari Eksplorasi Bentuk sampai Warna.

Tapi kamu tak perlu bingung. Berikut ini kami sarikan beberapa material dinding yang mungkin sesuai kebutuhan dan anggaranmu.

Baca juga:

Menata Interior Rumah Sesuai Kepribadian

Bata Merah

material dinding
Material ini paling umum digunakan pada rumah di Indonesia. (Unsplash/Bernard Hermant)

Material ini paling umum digunakan pada rumah di Indonesia. Bahannya tersedia melimpah dan harganya terbilang murah. Bata merah berbentuk balok dan berukuran 25 x 12 x 5 cm. Pemasangannya cukup sederhana.

Bahkan bata merah yang diproduksi pabrik (bata press) bila dipasang dengan benar dan kreatif akan menghasilkan tampilan yang menawan. Hindari memasang batu bata buatan tangan jika tidak ingin rumahmu terlihat kumuh atau setengah jadi. Meski murah dan mudah, bata merah memiliki kekurangan, yaitu rentan serangan jamur.

Batako

Material ini mirip bata merah. Sama-sama berbentuk balok dan paling umum digunakan. Bedanya, batako tak melalui proses bakar dan berukuran lebih besar. Meski berukuran besar, batako lebih ringan daripada bata merah. Uniknya, batako jauh lebih ringan dari bata merah. Ini karena batako memiliki rongga di bagian dalam.

Bila memilih batako, kamu dapat menghemat semen untuk plesterannya. Pastikan pula kamu tidak memakunya untuk menjaga kekuatannya.

Baca juga:

Mengenal Tipe-Tipe Kamar Mandi

Bambu

material dinding
Bambu memiliki kekuatan yang sudah teruji. (Unsplash/So Young-Han)

Ini material yang sering digunakan pada rumah tradisional. Tapi sekarang, material ini banyak dicari untuk tambahan dinding rumah modern. Ini karena bambu memiliki kekuatan yang sudah teruji. Harganya pun terbilang murah dan bahannya tersedia melimpah.

"Sebagai contohnya dinding anyaman yang terbuat dari bambu (gedhek) tergolong kuat dan tangguh, baik dalam kondisi panas ataupun hujan," terang Amelia.

Kaca

Banyak yang mengira kaca hanyalah bahan untuk jendela. Padahal kaca dapat pula berfungsi sebagai dinding. Kaca dinding akan membuat ruanganmu memperoleh cahaya alami secara maksimal. Dengan kaca, rumahmu juga akan kelihatan lebih luas. Tapi bahan ini memang rentan dan rapuh. Karena itu, kamu harus cermat memilih dan menempatkannya agar tak berakibat fatal.

Nah itulah material untuk dinding. Masih ada material lainnya seperti gypsum, tripleks, dan papan GRC. Gypsum dari campuran bahan kertas, mampu meredam suara dengan baik, tapi kurang cocok ditempatkan di ruang yang sering terkena air. Tripleks dari kayu. Harganya murah, tapi kurang tahan panas. Papan GRC lebih kuat dari gypsum, cocok untuk dinding dalam atau luar, tapi harganya lebih mahal dari gypsum.

Bagaimana, sudah menentukan pilihan? (dru)

Baca juga:

Tips Mengolah Dinding Tanpa Pusing

#Desain Interior #Rumah
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Berita Foto
Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang
Suasana pemukiman Rumah Subsidi Puri Harmoni 8 di Kawasan Cibunar, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 31 Juli 2025
Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang
Indonesia
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Saat ini ada backlog atau kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan sebanyak 9,9 juta rumah.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 Juli 2025
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Indonesia
Rumah di Tebet Terbakar Sabtu Pagi, 4 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Kebakaran rumah di Tebet menewaskan empat orang. Kebakaran itu terjadi pada Sabtu (19/7) pukul 06.21 WIB.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Rumah di Tebet Terbakar Sabtu Pagi, 4 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Indonesia
Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau
Program ini dinilai mampu meningkatkan kapasitas produksi karena membantu dari sisi liquiditas pendanaan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau
Berita Foto
Melihat Rumah Apung dan Panggung Muara Angke Hunian Layak Bagi Nelayan
Suasana deretan rumah apung dan panggung di Kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jum'at (11/7/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 11 Juli 2025
Melihat Rumah Apung dan Panggung Muara Angke Hunian Layak Bagi Nelayan
Indonesia
Batalkan Ide Rumah Subsidi Diperkecil, Menteri Ara Minta Maaf di DPR
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akhirnya membatalkan wacana untuk memperkecil luas rumah bersubsidi.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Batalkan Ide Rumah Subsidi Diperkecil, Menteri Ara Minta Maaf di DPR
Indonesia
Pemerintah Buka Opsi Rumah Subsidi Berbentuk Rusun
Kementerian PKP sedang menyusun agar anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk membangun 350 ribu unit rumah bersubsidi pada 2025
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 19 Juni 2025
Pemerintah Buka Opsi Rumah Subsidi Berbentuk Rusun
Indonesia
Awas! Jika Punya Lebih dari Satu Rumah, Siap-Siap Kena Dampak Aturan Baru Ini
Rancangan undang-undang ini juga akan mencakup pemanfaatan aset-aset negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 Juni 2025
Awas! Jika Punya Lebih dari Satu Rumah, Siap-Siap Kena Dampak Aturan Baru Ini
Indonesia
Strategi Menteri Maruarar Percepat Rumah Rakyat Pakai Tanah Koruptor, KPK Sampai Didesak
Lahannya kalau boleh strategis, kemudian lahannya juga jangan ada yang menempati
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 Juni 2025
Strategi Menteri Maruarar Percepat Rumah Rakyat Pakai Tanah Koruptor, KPK Sampai Didesak
Indonesia
Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Tinggi, DPR Pertanyakan Kesiapan Masyarakat Beralih ke Hunian Vertikal
Kementerian PKP tidak memiliki otoritas penuh atas pertanahan untuk pengembangan hunian perkotaan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Tinggi, DPR Pertanyakan Kesiapan Masyarakat Beralih ke Hunian Vertikal
Bagikan