Mengenal Apa Itu Panyakit Lupus dan Efeknya pada Tubuh


Penyakit lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. (Foto: Freepik/Benzoix)
Merahputih.com - Lupus merupakan penyakit jangka panjang yang tidak bisa disembuhkan. Fakta terkait penyakit lupus sendiri menyebutkan 9 dari 10 perempuan berisiko tinggi menderita lupus.
Dinukil dari laman lupus.org, lupus termasuk penyakit kronis. Lupus menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun.
Lupus dikenal sebagai penyakit autoimun, yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Dimana sistem tubuh yang biasanya melawan infeksi, malah menyerang jaringan sehat.
Baca juga:
Lupus paling sering menyerang jaringan kulit, ginjal dan jantung. Karena penyakit ini bisa menyerang banyak bagian tubuh, penyakit ini dapat menimbulkan banyak gejala berbeda.
Lupus sendiri ada empat jenisnya, ada lupus eritematosus sistemik (SLE) bentuk lupus yang paling umum, lupus kutan yakni bentuk lupus yang terbatas pada kulit.
Lalu ada pula lupus yang disebabkan oleh obat , penyakit seperti lupus yang disebabkan oleh obat resep tertentu. Kemudian lupus neonatal, kondisi langka yang menyerang bayi dari ibu yang menderita lupus
Baca juga:
Seseorang yang didiagnosis dengan lupus maka berisiko mengalami sejumlah komplikasi, mulai dari penurunan kualitas hidup hingga gangguan jaringan tubuh.
Laman siloamhospital menyebutkan, penderita lupus mengalami kerusakan ginjal, salah satunya gagal ginjal.
Kemudian, gangguan pada otak dan sistem saraf pusat yang menyebabkan sakit kepala, masalah penglihatan, kejang, bahkan stroke.
Baca juga:
Selain itu, penderita lupus juga mengalami masalah pada darah dan pembuluh darah yang menyebabkan anemia, peradangan pada pembuluh darah serta meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Penderita lupus juga mengalami gangguan organ paru-paru, seperti pneumonia. Termasuk risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
