Mengenal Apa Itu Panyakit Lupus dan Efeknya pada Tubuh

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 09 Oktober 2024
Mengenal Apa Itu Panyakit Lupus dan Efeknya pada Tubuh

Penyakit lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. (Foto: Freepik/Benzoix)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Lupus merupakan penyakit jangka panjang yang tidak bisa disembuhkan. Fakta terkait penyakit lupus sendiri menyebutkan 9 dari 10 perempuan berisiko tinggi menderita lupus.

Dinukil dari laman lupus.org, lupus termasuk penyakit kronis. Lupus menyebabkan peradangan dan nyeri di bagian tubuh mana pun.

Lupus dikenal sebagai penyakit autoimun, yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Dimana sistem tubuh yang biasanya melawan infeksi, malah menyerang jaringan sehat.

Baca juga:

Jaga Pola Makan Bagi Penderita Lupus

Lupus paling sering menyerang jaringan kulit, ginjal dan jantung. Karena penyakit ini bisa menyerang banyak bagian tubuh, penyakit ini dapat menimbulkan banyak gejala berbeda.

Lupus sendiri ada empat jenisnya, ada lupus eritematosus sistemik (SLE) bentuk lupus yang paling umum, lupus kutan yakni bentuk lupus yang terbatas pada kulit.

Lalu ada pula lupus yang disebabkan oleh obat , penyakit seperti lupus yang disebabkan oleh obat resep tertentu. Kemudian lupus neonatal, kondisi langka yang menyerang bayi dari ibu yang menderita lupus

Baca juga:

Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus

Seseorang yang didiagnosis dengan lupus maka berisiko mengalami sejumlah komplikasi, mulai dari penurunan kualitas hidup hingga gangguan jaringan tubuh.

Laman siloamhospital menyebutkan, penderita lupus mengalami kerusakan ginjal, salah satunya gagal ginjal.

Kemudian, gangguan pada otak dan sistem saraf pusat yang menyebabkan sakit kepala, masalah penglihatan, kejang, bahkan stroke.

Baca juga:

Anak Perempuan Lebih Berisiko Terkena Lupus, Ini Alasannya

Selain itu, penderita lupus juga mengalami masalah pada darah dan pembuluh darah yang menyebabkan anemia, peradangan pada pembuluh darah serta meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Penderita lupus juga mengalami gangguan organ paru-paru, seperti pneumonia. Termasuk risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya. (Tka)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan