Mengapa Orang Nunda Bayar Utang Justru Lebih Galak Saat Ditagih


Tak sedikit orang punya utang justru lebih galak saat ditagih. (Unsplash-Afif Kusuma)
PERNAH mengalami menagih utang pada teman dekat justru kena damprat? Padahal teman tersebut secara meyakinkan mengajukan sendiri tanggal jatuh tempo pelunasan utang. Bahkan, saat meminjam uang kata-katanya amat santun.
Baca juga:
Ngapain Harus Ditunda, Ayo Workout Demi Tubuh Lebih Sehat di Tahun 2022
Giliran ditagih baik-baik tepat di tanggal sesuai janjinya malah kasih seribu alasan sambil bentak-bentak. Segala ungkit-ungkit kebaikan di masa lalu sama semua teman satu sirkel.
Intinya, teman tersebut enggak ada uang untuk bayar utang di hari pelunasan. Semua alasan cuma embel-embel agar lolos dari penagihan.

Biasanya, teman empunya piutang jika punya sifat penyabar maka akan berkomunikasi secara tepat agar kedua pihak sama-sama menemukan solusi.
Namun, jika keduanya sama-sama keras bukan enggak mungkin hubungan pertemanan mereka akan berantakan akibat utang.
Baca juga:
Memang banyak faktor sehingga seseorang memutuskan berutang apalagi kepada teman.
Seorang berutang, seturut Theda Renanita pada "Faktor-faktor Psikologis Perilaku Berhutang pada Karyawan Berpenghasilan Tetap," dalam Jurnal Psikologi, Volume 40, 1 Juni 2013, dapat terjadi lantaran lahir pandangan individu mengenai utang sebagai kemudahan, peluang, tren, alternatif dalam pemenuhan kebutuhan, dan upaya menambah kepemilikan.

Perilaku berutang tersebut, lanjutnya, didorong adanya intensi dari norma subjektif terakit penerimaan lingkungan sosial dan budaya, juga keluarga.
"Sehingga, apakah seseorang akan berutang atau tidak lebih dipengaruhi lingkungan normatif orang tersebut," tulis Renanuta.
Ketika orang berutang bukan tertuju pada kebutuhan mendesak, apalagi terjebak pada pengaruh lingkungan normatif tersebut maka pelunasan utang dianggap sebagai kebutuhan sekunder.
Lantas, mengapa orang ingkar membayar utang justru lebih galak saat ditagih?

Sikap galak orang berutang saat ditagih, menurut Psikolog Pion Clinician Astrid WEN dikutip Kompas, merupakan bentuk defense untuk melindungi dirinya.
Tak semata perlindungan, lanjutnya, sikap galak akan pula membuat dirinya tampak lebih besar atau berkuasa agar orang tersebut tidak diganggu
"Reaksi ini juga bersifat emosional karena tujuannya untuk melindungi diri secara cepat," ujar Astrid.
Akibat reaksi tersebut, jika antarteman, maka akan enggan lagi berhubungan setelah utang-piutang selesai. (*)
Baca juga:
Jangan Kebanyakan 'Tarsok', Segera Lamar Pekerjaan di Tahun 2022
Bagikan
Berita Terkait
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi

Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya

Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya

Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic

Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
