Mengapa Mewarnai Rambut Sendiri Dapat Berbahaya?


Mewarnai rambut di rumah sendiri ternyata dapat membahaykan rambutmu. (Foto: pixabay.com/Arturs Budkevics )
SEMENJAK pandemi, banyak orang mulai mewarnai rambut mereka. Mulai dari hanya poni saja sampai ke seluruh rambut. Kebanyakan orang pun mewarnainya sendiri di rumah berhubung belum banyak salon yang buka. Padahal mewarnai rambut sendiri dapat merusak rambutmu.
Memiliki rambut warna-warni membuat sebagian orang terasa seperti memiliki rambut baru. Tidak jarang orang-orang ke salon untuk mendapatkan warna yang bagus sesuai dengan keinginan. Bahkan mereka rela membayar mahal agar rambut mereka tetap indah dan lembut setelah diwarnai.
Baca juga:
Intip Aktivitas Para Bangsawan dari Berbagai Belahan Dunia selama Lockdown
Orang Indonesia memiliki warna rambut yang hitam alami. Karena itu, sulit bagi orang Indonesia untuk memunculkan warna terang seperti merah muda, hijau, biru muda, atau ungu tanpa bleaching. Bleaching adalah proses untuk menghilangkan warna gelap yang diproduksi oleh melanin rambut.
Bleaching merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk memutihkan baju. Pada rambut, bahan kimia yang digunakan untuk bleaching dicampurkan ke dalam krim dan developer untuk membuat warnanya keluar. Biasanya orang-orang yang ingin mewarnai seluruh rambut mereka akan melakukan bleaching hingga akar rambut.

Di sinilah kamu harus berhati-hati. Karena menurut thelist.com, para penata rambut yang profesional mengetahui seberapa kuat bahan bleaching mereka. Sementara kamu yang mencoba mewarnai rambut sendiri di rumah tentu tak tahu tentang efek sampingnya. Hal ini akan fatal karena dapat mengakibatkan rambutmu rusak dan kalau salah dapat membuat sarafmu iritasi.
Selain itu, bleaching rambut juga dapat membuat rambutmu terpotong. Bahan kimia dari pemutih ini kalau didiamkan akan membuat panas. Jadi kamu sama saja seperti sedang mencatok rambutmu yang kemudian kamu diamkan hingga berasap dan terpotong. Karena itu, dalam 'memutihkan' rambut harus tahu kadar bahan kimia yang terdapat di dalamnya dan harus memiliki moisturizer untuk melembabkan rambutmu.
Baca juga:
Jika kamu sukses dalam tahap bleaching. Sekarang giliranmu untuk bermain dengan warna. Biasanya warna yang akan dipilih warna muda yang terlihat seperti gulali. Selain warna terang, terkadang ada juga warna gelap tetapi mencolok seperti hijau, biru, atau merah.

Mewarnai rambut yang sudah di-bleaching juga dapat menjadi masalah ketika ternyata hasil bleaching tidak merata. Bisa saja ada bagian yang ternyata kurang gelap atau kurang terang. Paling parah kalau bagian kanan dan kiri terlihat berbeda atau ternyata terlihat miring.
Menurut thelist.com, pewarna yang dijual dalam kotak yang dijual di toko berbeda dengan pewarna yang ada di salon. Para penata rambut profesional memiliki pewarna sendiri yang kemudian akan mereka campurkan agar mendapatkan warna yang diinginkan.
Selain itu, pewarna kotakan juga tidak terlalu dapat tercampur dengan warna lain. Misalnya kamu menginginkan warna merah muda yang seperti permen, akan sedikit susah karena warna merah yang dijual biasanya shocking pink.
Para penata rambut profesional juga lebih mengerti soal rambutmu. Mereka mengetahui seperti apa rambutmu saat diwarnai dan membutuhkan berapa banyak warna. Rambutmu juga akan lebih terawat karena mereka biasanya menggunakan pelembab rambut dan toner setelah diwarnai. (May)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Maudy Ayunda Satukan Kecantikan dan Dessert Manis dalam 'Cinnamon Toast'

Cannelle Salon Sediakan Treatment untuk Anak-Anak, Hadir dengan Produk Vegan Bekualitas

5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Dapat Merusak Skin Barrier Wajah

Urutan Menggunakan Skincare Ala Indah Ludiana

Tak Harus Skincare, Ayo Konsumsi Kolagenmu

Mengenal Istilah dan Tahapan Skin Cycling untuk Perawatan Kulit Wajah

Dermatolog: Bumil Perlu Perhatikan Perawatan Wajah yang Tepat

Tip Merawat Rambut Lurus Agar Tak Mudah Lepek

Ladies, Jangan Sembarang Gabung Penggunaan Retinol dengan Serum Lain

Botoks Makin Populer di Indonesia, Amankah?
