Menbud Fadli Zon Luncurkan Buku 'Kartu Pos dari Buitenzorg', Pelestarian Filateli untuk Generasi Muda


Menbud Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian kartu pos sebagai bagian dari sejarah bangsa. (Foto: Instagram/@kemenkebud)
MerahPutih.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini menyoroti betapa pentingnya melestarikan kartu pos sebagai bagian dari sejarah dan identitas bangsa.
Salah satu langkah konkrit yang telah dilakukan adalah peluncuran buku Kartu Pos dari Buitenzorg, hasil kerjasama Kementerian Kebudayaan dengan Pusat Perkumpulan Filatelis.
“Ini merupakan upaya yang sejalan dengan misi Kementerian Kebudayaan untuk melestarikan warisan budaya dan mengenalkannya pada generasi mendatang,” ujar Menbud, seperti yang dikutip dalam pernyataan resmi di Jakarta, Jumat (14/3).
Fadli Zon menekankan bahwa kartu pos dan benda filateli lainnya adalah bagian dari material kultur yang, seiring waktu, semakin dihargai karena bentuk fisiknya yang nyata.
Menurut Zon, perangko dan kartu pos bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga medium penting dalam diplomasi budaya.
Baca juga:
“Perangko dan kartu pos bukan saja sebagai alat komunikasi namun menjadi medium penting di dalam diplomasi budaya, memotret segala peristiwa sejarah, kekayaan alam, seni dan tradisi Indonesia ke seluruh dunia," ujarnya.
Buku Kartu Pos Bergambar Buitenzorg, yang ditulis oleh Fadli Zon bersama Mahpudi, membawa pembaca kembali ke masa kolonial Belanda di Kota Bogor, yang digambarkan melalui 179 koleksi kartu pos.
Buku setebal 166 halaman ini menampilkan ikon-ikon kota seperti Istana dan Kebun Raya, serta kehidupan masyarakat pada masa itu.
Buku ini bahkan telah meraih medali emas dalam Pameran Filateli Nasional (Panfila) 2025.
“Melalui buku ini, kita ingin menjelajahi jejak-jejak sejarah Bogor pada masa Hindia Belanda, khususnya pada periode tahun 1890 - 1930. Buku ini tidak hanya mengabadikan gambar bersejarah, tetapi mengajak kita merenungkan bagaimana kota dan masyarakat berkembang dari waktu ke waktu,” tutup Fadli Zon. (dru)
Baca juga:
Alasan Fadli Zon Belum Mau Ajukan Musik Dangdut Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rayakan HUT Ke-80 RI, Kembud Cetak Prangko Edisi Pendiri Bangsa secara Terbatas

Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Musyawarah dan Keseimbangan Menyikapi Fenomena Sound Horeg

Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo

Uji Publik Penulisan Buku Sejarah Dilakukan 20 Juli 2025, Bentuknya Diskusi dan Seminar

2 Legislator PDIP Menangis Dengar Penjelasan Fadli Zon tentang Korban Perkosaan 1998

Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Fadli Zon Sebut Jambore Nasional Keris Solo Bagian Pelestarian Budaya, Janjikan Gelontorkan Dana untuk Ajang Serupa
