Menag Pernah Cari Makam Guru Wali Songo Bareng Gus Dur, Mobilnya Sempat Tertimpa Batu Sebesar Kepala

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 22 Desember 2024
Menag Pernah Cari Makam Guru Wali Songo Bareng Gus Dur, Mobilnya Sempat Tertimpa Batu Sebesar Kepala

Menteri Agama, Nasaruddin Umar memberikan sambutan dan mengenang perjalannya bersama Gus Dur dalam perayaan Haul Gus Dur yang ke-15, Sabtu (21/12). ANTARA/Chairul Rohman

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Menteri Agama, Nasaruddin Umar menghadiri acara Haul Gus Dur yang ke-15 di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12). Dalam kesempatan itu, ia bercerita tentang perjalanan spiritual yang cukup bersejarah dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid.

Cerita itu berawal ketika dirinya bersama-sama zirah ke makam guru Wali Songo, Syekh Jamaluddin di Tosora, Sulawesi Selatan.

Menurut dia perjalanan spiritual itu menempuh medan yang cukup rumit untuk bisa menembus makam syekh guru para Wali Songo itu. Dengan medan yang cukup berat itu dirinya bersama Gus Dur harus datang berkali-kali untuk mencapai makam tersebut.

Baca juga:

Cak Imin Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme

“Pertama kali ke sana itu tidak bisa nembus karena kita pinjam mobil sedan Profesor Masyihat. Batunya sebesar kepala, rusak itu mobil dan tidak bisa sampai. Lalu datang lagi kedua kalinya kita sudah disiapkan jeep akhirnya ketemulah makam itu. Pada waktu itu tidak ada yang kenal siapa Syekh Jamaluddin itu,” ucap Nasaruddin.

“Gus Dur pada waktu itu menyatakan inilah guru sejati dari para Wali Songo. Siapa yang memberitahu Gus Dur? Gus Dur tidak memberitahu,” tambah dia.

Hingga pada akhirnya makam tersebut banyak dikunjungi oleh para peziarah yang mengharapkan barokah dari Syekh Jamaluddin yang dipercaya oleh Gus Dur sebagai guru dari para Wali Songo yang terkenal dalam menebarkan Islam di Nusantara.

Baca juga:

DPR Harap Segera Berunding dengan Kemenag Soal Besaran Biaya Haji 2025

“Belakangan kami ke Malaysia dan akhirnya banyak orang Malaysia yang juga mengunjungi makam Syekh Jamaluddin di Tosora itu,” tutur dia.

Dalam acara Haul Gus Dur yang ke-15 ini banyak tamu undangan dari pejabat negara seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Fauzi, hingga Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Mahfud MD.

#Gus Dur #Haul Gus Dur #Nasaruddin Umar
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan, pemerintah tak ikut campur urusan internal PBNU.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Indonesia
Hartati Murdaya Kembali Pimpin Walubi Sampai 2030, Menag Ingatkan Kerukunan
Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memelihara kerukunan antarumat beragama dan internal umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Hartati Murdaya Kembali Pimpin Walubi Sampai 2030, Menag Ingatkan Kerukunan
Indonesia
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Menag Nasaruddin Umar ungkap penyesuaian anggaran Ditjen Pendidikan Islam 2025 menjadi Rp 26,11 triliun dengan fokus pada efisiensi dan mutu pendidikan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Indonesia
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Gus Dur dan Syaikhona Kholil jadi pahlawan nasional. PKB pun mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan gelar tersebut.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Jadi Pahlawan Nasional, PKB: Bentuk Pengakuan Negara atas Jasa Besarnya
Indonesia
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Gus Dur resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Dikenal sebagai ‘Bapak Pluralisme’, jasa besar Gus Dur bagi umat Tionghoa dan perjuangannya menegakkan kesetaraan menjadi warisan abadi bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Indonesia
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Pak Harto berperan penting, baik pada masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, maupun selama menjadi presiden
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Indonesia
Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan, Putri Gus Dur: Ada Jejak Panjang Pelanggaran HAM hingga Korupsi
Aktivis Jaringan Gusdurian, Anita Wahid, bicara soal usulan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan, Putri Gus Dur: Ada Jejak Panjang Pelanggaran HAM hingga Korupsi
Indonesia
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar dan Arsjad Rasjid Serukan Perdamaian Dunia di Roma
Ketiganya membawa perspektif berbeda, tetapi saling melengkapi soal politik, spiritualitas, dan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar dan Arsjad Rasjid Serukan Perdamaian Dunia di Roma
Indonesia
Menag Nasaruddin Umar Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan dengan Paus Leo XIV di Roma
Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu Paus Leo XIV di Vatikan membahas tindak lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Umar Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan dengan Paus Leo XIV di Roma
Indonesia
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Menag tegaskan pesantren merupakan benteng moral bangsa yang telah melahirkan banyak ulama, pemimpin, serta tokoh nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Bagikan