Memutus Rantai Pedofil Melalui Terapi

Asty TCAsty TC - Senin, 21 Agustus 2017
Memutus Rantai Pedofil Melalui Terapi

Arist Merdeka Sirait di antara kerumunan anak dan ibu (Foto: Instagram/komnasanak)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETERBUKAAN informasi seiring pesatnya perkembangan teknologi menjadi berbahaya apabila disalahgunakan. Salah satunya pornografi di internet. Meski upaya pemblokiran terhadap konten porno telah dilakukan pemerintah dan penyedia jaringan, namun masih saja ada "kebocoran", misalnya dari iklan atau media sosial.

Dimulai dari melihat sekali atau beberapa kali, kemudian orang makin penasaran dan merespons lebih jauh. Celakanya lagi adalah ketika orang tersebut mencoba mempraktikkannya dan menjadi hiperseks. Ketika orang sudah diperbudak seks, jiwanya terganggu, sehingga berkemungkinan untuk mencari alternatif yang lebih aneh untuk memuaskan nafsunya, seperti pedofilia.

Pedofilia timbul akibat kondisi kejiwaan di mana seseorang lebih senang melakukan seks pada anak kecil. Arist Merdeka Sirait mengatakan, pedofil atau pelaku pedofilia umumnya adalah mereka yang dulunya pernah menjadi korban.

Meski penyakit ini belum ada obatnya, Arist selaku Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak itu memberi cara memutuskan rantai pedofil yang membuat resah orang tua. "Anak yang mengalami kejahatan seksual harus diterapi, harus dipulihkan dengan tujuan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kejahatan yang sama pula di masa depan," ujar Arist dalam acara "Festival Nusantara" di Pluit Village, Minggu (20/8).

Menurut pria yang kerap dijuluki pelopor perlindungan anak itu, anak-anak korban pedofil harus mendapat penanganan pemulihan mental sesegera mungkin. Bila tidak segera ditangani, maka mereka akan depresi dan berkemungkinan mengambil tindakan bunuh diri.

"Terapinya bisa dengan pendekatan psikososial, bisa dengan klinis, bisa juga dengan pola bermain," kata Arist. Namun menurutnya, tindakan keluarga maupun orang-orang di sekitarnya untuk selalu mendukung dan tidak menambah tekanan psikologi kepada anak menjadi hal yang paling utama.

"Kembalikan kepercayaan diri mereka, bahwa apa yg mereka alami bukan karena kehendak atau kesalahan anak itu. Jadi, mereka harus terus diberikan semangat dan perkataan positif agar bisa pulih," pungkas Arist di samping Panggung Nusantara bersama anak-anak yang dibawanya untuk ikut serta dalam acara budaya tersebut. (Bing)

Baca juga berita lainnya seputar kasus pedofilia di sini: Anaknya Jadi Incaran Pedofilia, Nafa Urbach: Saya Akan Cari Kalian Semua.

#Arist Merdeka Sirait #Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait #Pedofil #Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Asty TC

orang Jawa bersuara alto

Berita Terkait

Indonesia
Mahasiswi Pemasok Anak Korban Pedofil Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Divonis 11 Tahun Bui
Fani mahasiswi berusia 21 tahun itu terbukti sebagai pemasok tiga orang anak yang menjadi korban aksi bejat eks AKBP Fajar Widyadharma.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Mahasiswi Pemasok Anak Korban Pedofil Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Divonis 11 Tahun Bui
Lifestyle
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Masalah anak picky eater ternyata bisa diatasi. Play-Doh memberikan tips bagaimana mengatasi picky eater yang dialami anak-anak.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Berita Foto
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Anak-anak berenang di aliran sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jum'at (17/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 17 Oktober 2025
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Berita Foto
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Seorang anak akan menjalani sunatan massal yang digelar Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 09 Oktober 2025
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
ShowBiz
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Atiya Purnomo mempersembahkan lagu Ayo Garuda untuk para pemain Timnas Indonesia yang tengah berusaha mengembalikan kejayaan sepak bola di level internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Bagikan