Minimalisasi Panas Ekstrem, Beberapa Negara Melakukan Cara Ini


Beberapa upaya yang dilakukan untuk memerangi cuaca ekstrem. (Foto: Unsplash/Nasa)
MUSIM panas 2023 merupakan musim panas yang sangat mengerikan, terlebih di negaraa non-tropis. Bahkan, Juli 2023 telah dinyatakan sebagai bulan terpanas dalam sejarah. Dalam sebuah pidato baru-baru ini yang dilansir CNN, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan tahun ini sebagai awal dari era pemanasan global.
Di Eropa, lebih dari 60 ribu orang meninggal pada 2022 akibat penyakit yang berhubungan dengan panas, dan beberapa negara mengadopsi sistem penamaan gelombang panas yang mirip dengan badai dan topan.
Masyarakat meteorologi Italia memberi nama gelombang panas tahun ini dengan sebutan 'Cerberus', diambil dari nama anjing berkepala tiga yang menjaga gerbang neraka.
Meskipun telah mengetahui bahaya pemanasan global selama beberapa dekade, banyak kota yang terbukti tidak siap menanggapi panasnya dunia. Kini, para negara yang terpapar musim panas total mempercepat memberikan penanganan.
Baca juga:
Banyak solusi yang didasarkan pada prinsip-prinsip desain yang telah teruji. Berikut beberapa cara hal yang sedang dilakukan oleh berbagai negara untuk meminimalisir panasnya dunia.

Menanam pohon dan membuka ruang hijau
Kanopi pepohonan yang sehat adalah salah satu pertahanan paling efektif dan egaliter untuk melawan efek panas. Karena berlindung di bawah pohon bisa 11 hingga 25 derajat celcius lebih sejuk dibandingkan dengan berdiri di bawah sinar matahari langsung.
Sistem penyemprotan air
Di negara-negara besar seperti Tiongkok yang suhunya mencapai 113 derajat. Semprotan pendingin ini disemprotkan di taman, halte bus, dan lainnya. Penyemprotan juga biasa dilakukan menggunakan armada yang telah dimodifikasi untuk menyemprotkan air.
Pada awalnya armada ini digunakan untuk mengatasi polusi udara. Menurut studi Seoul National University, menyebutkan bahwa menyemprotkan air halus dapat menurunkan suhu lingkungan sebanyak tujuh persen.
Baca juga:
Memasang tenda
Kota Sevilla di Spanyol baru-baru ini memperluas jaringan kanopi berbahan kanvas yang besar, untuk melindungi orang-orang dari panasnya matahari. Seperti di stasiun transit, taman bermain, sekolah, dan rumah sakit.

Mengecat atap dan trotoar dengan warna putih
Seperti yang dibuktikan oleh penduduk Yunani, mengecat atap dan bangunan dengan warna putih merupakan cara yang mudah dan relatif murah untuk menghadapi musim panas yang ekstrem.
Atap berwarna putih dapat memantulkan sekitar 85 persen sinar matahari langsung, dibandingkan dengan atap berwarna gelap yang hanya memantulkan sekitar 20 persen. (zvw)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Cuaca Panas Makin Ekstrem Sampai 50 Derajat Celsius, Produktivitas Pekerja Turun

Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan

Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam

Spanyol Didera Gelombang Panas 42 Celcius, Pemerintah Tetapkan Status Siaga

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Kebakaran Hutan Mengamuk dekat Marseille, Prancis, Lebih dari 100 Orang Terluka

Yunani Dilanda Gelombag Panas, Akropolis Ditutup Sementara

Gelombang Panas Parah Landa Eropa Selatan, Risiko Kebakaran Hutan dan Kematian Meningkat

Bumi makin Panas, Penduduk Dunia Hanya Punya 3 Tahun sebelum Kenaikan Suhu Melebihi 1,5 Derajat Celsius

Mayoritas Wilayah Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan pada Jumat (21/3)
