Memeras Biksu dengan Video Seksual, Seorang Perempuan Thailand Ditangkap

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Memeras Biksu dengan Video Seksual, Seorang Perempuan Thailand Ditangkap

Ilustrasi biksu.(foto: pexels-rdne)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — POLISI Thailand menangkap seorang perempuan yang diduga melakukan hubungan seksual dengan para biksu. Parahnya lagi, ia menggunakan foto dan video dari tindakan tersebut untuk memeras mereka.

Perempuan yang oleh polisi disebut sebagai ‘Ms Golf’ ini diketahui telah berhubungan seksual dengan sedikitnya sembilan biksu. Demikian disebutkan dalam keterangan, Selasa (15/7), dikutip BBC. Polisi menduga ia telah menerima sekitar 385 juta baht (Rp 193 miliar) dalam tiga tahun terakhir. Dalam penggeledahan di rumahnya, penyelidik menemukan lebih dari 80.000 foto dan video yang digunakan untuk memeras para biksu.

Skandal ini menjadi yang terbaru dalam serangkaian kasus nan mengguncang institusi Buddhis Thailand yang sangat dihormati. Dalam beberapa tahun terakhir, institusi Buddhis di negara itu telah diwarnai tuduhan pelanggaran seksual dan penyelundupan narkoba oleh para biksu. Polisi mengatakan kasus ini pertama kali mencuat pada pertengahan Juni, ketika seorang kepala biara di Bangkok tiba-tiba meninggalkan kehidupan kebiksuan setelah diperas seorang perempuan.

Menurut polisi, Ms Golf menjalin hubungan dengan biksu tersebut pada Mei 2024. Ia kemudian mengklaim mengandung anak sang biksu dan menuntut uang tunjangan anak lebih dari tujuh juta baht. Otoritas kemudian menemukan bahwa biksu lain juga telah mentransfer uang kepada Ms Golf. Menurut polisi, itulah modus operasi sang pemeras. Polisi menambahkan hampir seluruh uang yang diterima telah ditarik dan sebagian digunakan untuk judi online.

Baca juga:

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Persidangan karena Mengkritik Raja, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara


Ms Golf kini menghadapi sejumlah tuduhan, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan penerimaan barang hasil kejahatan. Polisi juga telah membuka hotline untuk masyarakat yang ingin melaporkan biksu yang berperilaku menyimpang.

Skandal ini telah mendorong Dewan Sangha Tertinggi, badan tertinggi pengatur Buddhisme di Thailand, untuk membentuk komite khusus guna meninjau ulang peraturan monastik. Pemerintah pun tengah mendorong hukuman yang lebih berat, termasuk denda dan hukuman penjara, bagi biksu yang melanggar kode etik kebiksuan.



Skandal di Institusi Kebiksuan




Di Thailand, dengan lebih dari 90 persen penduduknya beragama Buddha, para biksu sangat dihormati. Banyak pria Thailand yang memilih untuk menjadi biksu sementara guna mengumpulkan karma baik.

Namun, institusi Buddhis di negara tersebut telah lama diselimuti skandal. Salah satu yang paling dikenal adalah kasus Wirapol Sukphol, biksu yang dikenal gemar berfoya-foya dan menjadi sorotan internasional pada 2017 setelah didakwa atas pelanggaran seksual, penipuan, dan pencucian uang. Pada 2022, sebuah kuil di provinsi Phetchabun bahkan tak memiliki satu pun biksu setelah keempat biksunya ditangkap dalam penggerebekan narkoba dan dilucuti dari kebiksuannya.

Meski telah bertahun-tahun institusi Buddhis telah dikritik terkait dengan disiplin dan akuntabilitas, banyak yang menilai belum ada perubahan nyata dalam institusi Buddhis Thailand yang telah berusia berabad-abad. Salah satu masalah utamanya, kata para ahli, yakni struktur hierarki yang kaku.

“Sistem ini bersifat otoriter, mirip dengan birokrasi Thailand. Para biksu senior seperti pejabat tinggi dan biksu junior ialah bawahan mereka. Ketika melihat hal yang tidak pantas, mereka tidak berani bicara karena sangat mudah untuk dikeluarkan dari kuil,” kata cendekiawan agama Suraphot Thaweesak kepada BBC Thai.

Meski begitu, sebagian pihak melihat penyelidikan yang sedang berlangsung, baik oleh polisi maupun Dewan Sangha, sebagai langkah penting menuju reformasi yang sangat dibutuhkan. “Hal yang terpenting yakni mengungkap kebenaran agar publik dapat menghilangkan keraguan terhadap kemurnian institusi Sangha,” kata Prakirati Satasut, pakar sosiologi dari Universitas Thammasat, Bangkok.(dwi)

Baca juga:

Kena Skandal Telepon dengan Hun Sen, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra Diskors Mahkamah Konstitusi

#Thailand #Biksu Asal Thailand #Kasus Pemerasan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Olahraga
Maskot SEA Games dan ASEAN Para Games 2025 The San Didesain Ulang, Lebih Sederhana namun Modern dan Mudah Diingat
Maskot The San sebelumnya terdiri dari tujuh karakter atau bentuk.
Frengky Aruan - Rabu, 08 Oktober 2025
Maskot SEA Games dan ASEAN Para Games 2025 The San Didesain Ulang, Lebih Sederhana namun Modern dan Mudah Diingat
Indonesia
KPK Sita Aset Rumah di Depok dan Bogor Dari Tersangka Pemerasan Tenaga Kerja Asing
Adapun Haryanto merupakan salah satu dari delapan orang tersangka kasus RPTKA tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 September 2025
KPK Sita Aset Rumah di Depok dan Bogor Dari Tersangka Pemerasan Tenaga Kerja Asing
Dunia
Jalan di Bangkok Ambles 50 Meter, Aktivitas Warga dan Layanan Rumah Sakit Terganggu
Lubang besar yang terbentuk akibat amblesnya tanah merobohkan dua tiang listrik dan menelan satu mobil pikap milik kepolisian.
Wisnu Cipto - Kamis, 25 September 2025
Jalan di Bangkok Ambles 50 Meter, Aktivitas Warga dan Layanan Rumah Sakit Terganggu
Dunia
Tentara Kamboja dan Thailand Bentrok di Perbatasan, Pemerintah Kedua Negara Saling Tuduh
Sebagai catatan, kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah mencapai gencatan senjata pada 28 Juli
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Tentara Kamboja dan Thailand Bentrok di Perbatasan, Pemerintah Kedua Negara Saling Tuduh
Dunia
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Thaksin kemudian dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena konflik kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi selama masa pemerintahannya.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Dunia
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Indonesia
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Keputusan itu diambil karena situasi yang tidak lazim terkait pencalonan perdana menteri setelah pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra berdasarkan perintah pengadilan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Indonesia
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
Penyidik masih akan terus melacak dan menelusuri aset-aset lainnya yang diduga terkait atau bersumber dari hasil dugaan tindak pidana korupsi ini
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
KPK Terus Buru Aset Pelaku Pemerasan TKA, Teranyar Sita Lahan 4,7 Hektar di Jateng
Dunia
Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Putusan itu menjadikan Paetongtarn, putri mantan PM Thaksin Shinawatra, sebagai perdana menteri kelima yang dicopot pengadilan sejak 2008.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
 Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Indonesia
KPK Kejar Pihak yang Bawa Kabur 3 Mobil dari Rumah Eks Wamenaker Noel Ebenezer
Diduga ketiga mobil itu dipindahkan secara diam-diam setelah operasi senyap berlangsung.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 26 Agustus 2025
KPK Kejar Pihak yang Bawa Kabur 3 Mobil dari Rumah Eks Wamenaker Noel Ebenezer
Bagikan