Membentuk Karakter Anak lewat Game 'Lokapala'


Lokapala produksi Anantarupa Studio. (Foto: Antarupa Studio)
SIAPA yang sudah mencoba bermain game buatan anak bangsa, Lokapala? Game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) ini rupanya mendapat dukungan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dalam aspek pembentukan karakter anak melalui game esports.
"Ksatriya kami (hero di Lokapala) pasti memiliki salah satu nilai dari 8 Nilai Keksatriyaan. Harapannya, para pemain Lokapala bisa mencontoh dan menjunjung nilai-nilai tersebut, baik ketika bermain maupun ketika bersosialisasi di dunia nyata. Karenanya, kami juga memanggil para pemain Lokapala sebagai Ksatriya," kata COO Anantarupa, Diana Paskarina, dilansir ANTARA, Kamis (22/9).
Dalam proses pembuatan game ini, Anantarupa terinspirasi dari ukiran pelindung (pala) jagad (loka) yang terpahat pada panel Balustrade lantai satu Candi Borobudur. Konsep ini juga diadaptasi pada Candi Prambanan yang disebut juga sebagai Astadikpala, atau delapan pelindung mata angin.
Baca juga:

Konsep Astadikpala ini diterjemahkan lagi menjadi delapan nilai kepemimpinan yang dikenal juga sebagai Astabratha. Dulunya delapan nilai ini wajib dimiliki oleh para pemimpin agar bisa menjadi sosok pemimpin yang sempurna.
Melihat pentingnya konsep kepemimpinan ini, Anantarupa turut mengadaptasi konsep nilai-nilai ini menjadi nilai yang ada di tiap Ksatriya yang ada dalam game Lokapala.
Contoh, Lokapala menghadirkan Ksatriya Nanjan yang terinspirasi dari suku Dayak, Kalimantan, dan ia mempunyai nilai kesetiaan dan dedikasi pada desanya. Ada juga Ksatriya Lando yang terinspirasi dari suku Bajo, mempunyai nilai kejujuran dan kelapangan hati.
Baca juga:
Semoga 'Lokapala' di PON Papua XX 2021 Menginspirasi Developer Lokal

Sebagai game esports, Lokapala juga turut mengajak para pemain untuk bermain secara strategis dan kooperatif melalui implementasi fitur-fitur terkait di dalam game. Seperti misalnya fitur Karma dan MVP yang membiasakan pemain untuk berkompetisi dengan sikap sportivitas serta kerja sama yang baik.
Tidak hanya itu, Lokapala juga mengatur larangan berkata kasar secara otomatis agar percakapan di dalam permainan tetap positif dan tertib.
Inilah yang meyakinkan LPAI untuk mendukung Anantarupa, melalui Lokapala sebagai game ramah anak.
"Dengan adanya Lokapala sebagai game ramah anak, kami harap ini juga bisa menjadi unsur penambah ketertarikan anak terhadap budaya Nusantara, terutama nilai-nilai berkarakter yang mereka angkat," jelas Ketua LPAI, Kak Seto.
LPAI yakin Lokapala mampu menjadi sumber inspiratif bagi para pemainnya, terlebih dalam aspek pembentukan karakter generasi muda bangsa. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae

Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

LaLiga Menyala! Barcelona dan Real Madrid Dapat Rating Tertinggi di EA FC 26

Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo

Genshin Impact Versi Candra I Hadir 10 September, Bawa Terang Rembulan di Nod-Krai
