Megawati Jadi Pembicara Kunci di Mukernas Perindo, Hadirin Teriak 'I Love You'

Megawati di Mukernas Perindo. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Indonesia (Perindo), di Inews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
Megawati mendapat teriakan “I love you Bu Mega” ketika memotivasi kader perempuan Perindo untuk terus berprestasi.
Megawati tiba di lokasi acara didampingi Sekjen Hasto Kristiyanto, serta ditemani Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Staf Khusus Samuel Wattimena. Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibyo, ditemani Liliana dan Angela Tanoesudibyo, serta para petinggi DPP Perindo lainnya, menyambut Megawati.
Ketika memulai pidatonya, Megawati menceritakan bagaimana ia kerap dianggap perempuan unik. Diceritakan Mega, Hary Tanoe sempat berbisik ke dirinya soal banyaknya gelar akademis yang disematkan ke dirinya. Dari profesor, doktor, dan gelar lainnya.
Baca juga:
Megawati menjawab bahwa baginya, semua gelar itu adalah bentuk penghormatan atas pengalaman hidupnya, sebagai bukti nyata perwujudan keilmuan. Dan baginya, itu membuktikan bahwa perempuan bisa berprestasi. “Maka bagi anggota Perindo, terutama perempuan, jangan kalah sama lelaki ya,” kata Megawati.
Hal itu sontak mengundang tepuk tangan serta teriakan riuh dari kader Perindo yang ada di dalam ruangan.
“I love you Bu Mega,” begitu terdengar teriakan kencang kader perempuan Perindo yang hadir di sana.
Megawati kemudian berbicara soal wawasan kebangsaan. Topik itu penting baginya karena selain masih bertugas di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Megawati juga ingin mendorong kesadaran warta negara tentang ideologi Pancasila yang disusun oleh para pendiri bangsa.
Baca juga:
Ia secara khusus berterima kasih kepada Perindo yang turut serta mengingatkan kembali untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan tiga stanza. Bagi Megawati, ingatan akan “Indonesia Raya” sebaiknya terus-terusan kembali diperkuat.
Ia bahkan mengaku pernah meminta Presiden Joko Widodo untuk berhenti memakai tagline buatan sendiri seperti “Indonesia Maju” atau “Indonesia Sejahtera”. Sebab semangat “Indonesia Raya” di lagu kebangsaan sudah paling pas.
“Sebenarnya saya bicara kepada presiden tak perlu bikin tagline. Karena tagline paling otentik adalah Indonesia Raya,” ujar Megawati.
Sepanjang berpidato, Megawati sesekali menarik kontekstualisasi nilai-nilai ideologi dengan kejadian kekinian. Misal, Megawati bicara tentang berbagai kejadian hukum menyangkut MK dan KPK. “Supremasi hukumnya kurang berjalan dengan baik,” imbuh Megawati. (pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP

Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
