Megawati Ingatkan Tak Ada Kekuasaan yang Abadi

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. (Dok. PDIP)
MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa tidak ada kekuasaan yang abadi. Ia menyebut kekuasaan pasti berakhir, seperti dirinya yang menjabat Presiden RI selama 3 tahun.
Pernyataan itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci pada acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di Inews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
"Iya sudah lah, artinya sudah waktunya, ya sudah. Saya juga enggak ribut waktu hanya 3 tahun presiden, gitu. Ya sudah katanya kalah, ya sudah, saya tahu benernya enggak kalah, gitu aja," kata Megawati.
Megawati mengaku punya pengalaman melihat kekuasaan tumbang. Saat menjadi politisi di era Orde Baru, ia beberapa kali diinterogasi polisi. Namun, tak lama Orde Baru tumbang, Megawati menjadi Presiden ke-5 RI.
Ia menceritakan, saat menjabat Presiden, sempat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan. Saat itu, ia bertemu dengan Kapolres yang anak buahnya pernah menginterogasinya. Kapolres itu menyambutnya di Sulsel serta memberi hormat.
Baca juga:
"Saya lupa namanya. Terus dalam batin saya, 'Hmm sekarang lu hormat sama saya,' Makanya kok gitu aja takut. Orang nggak ada yang langgeng," ungkapnya.
Selain itu, Megawati juga menceritakan pernah diperiksa oleh Kejaksaan di era Orde Baru. Kemudian saat menjabat Presiden, ia menjadi Inspektur Upacara di Hari Adhiyaksa. Ketika memimpin upacara itu, ia sempat bertanya ke Jaksa Agung soal keberadaan jaksa yang dulu memeriksanya.
"Saya panggil (Jaksa Agung) saya bisikin, 'Eh Bapak, dulu yang panggil saya ada di lapangan enggak?'. 'Siap ada perintah, gitu' Loh saya kan jadi kaget sendiri, saya cuma tanya kok siap perintah. Mukanya pucat. 'Saya tanya ada disitu apa enggak? Siap ada, ibu mau panggil?' Enggak saya mau tahu aja," ucapnya.
"Dalam batin saya, elo ngerti dah, sekarang hormat sama saya. Apa maksud saya menceritakan ini, bukan sombong, itu yang namanya bahwa enggak ada kekuasaan yang langgeng," sambung Megawati. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad

Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air

Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
![[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar](https://img.merahputih.com/media/8a/cd/e7/8acde7a61be70cb32a30e94c14dbb6a2_182x135.png)
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng

[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
![[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P](https://img.merahputih.com/media/7b/d4/22/7bd4227f794cc43f9b57b60c2de15d87_182x135.png)
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria

Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit

Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan

Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
