Media Sosial Tingkatkan Tren Wisata Virtual


Media sosial untuk membuat konten kreatif. (Foto: Unsplas/Mailchimp)
TREN wisata virtual menjadi populer semenjak pandemi COVID-91, berawal dari kerinduan masyarakat untuk liburan di tempat secara langsung. Untuk itu, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM), Kemenkominfo Septriana Tangkary mengatakan pemanfaatan media sosial dapat meningkatkan minat tren virtual.
“Virtual tour adalah konsep baru untuk berlibur di tengah pandemi, agar dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata menarik di Indonesia,” kata Septriana dalam webinar Peran Museum di Industri Pariwisata, mengutip ANTARA.
Menurutnya, berbekal gawai pintar atau gadget dan internet dari rumah, masyarakat khususnya wisatawan dapat menjelajahi berbagai wisata di Indonesia, temrasuk museum.
“Pengguna media sosial di masa pandemi ini juga dapat dijadikan sebagai momentum, membangun komunikasi maupun meningkatkan engagement yang baik antara pengelola destinasi dengan pengikut atau pun calon wisatawan,” jelasnya.
Baca juga:

Lewat wisata virtual, wisatawan tetap produktif di media sosial dengan membuat konten kreatif sehingga memberikan dampak yang besar untuk memperkenalkan pariwisata di Indonesia kepada masyarakat.
“Tentu itu menawarkan keindahan dan keunikan dari setiap destinasi secara virtual, bahkan kita juga bisa belajar tentang destinasi yang dikunjungi,” ujarnya.
Sebagai contoh, dalam peluncuran JP Hub di NTT beberapa waktu lalu, tur virtual dilengkapi dengan penyajian yang menarik dan lengkap, seperti audio pendukung hingga menyediakan pemandu yang menjelaskan objek wisata.
Baca juga:

“Pada saat hari Bangga Buatan Indonesia di Flobamora, NTT, kita merilis JP Hub yang bisa digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia untuk melihat di mana saja pariwisata yang ada di Indonesia agar bisa melaksanakan kegiatan virtual yang ada di daerah wisata tersebut,” katanya.
Ia menyatakan Kominfo bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Yogyakarta dan aktor pariwisata lokal, menggelar webinar tersebut yang bertujuan untuk membangkitkan kembali peran museum di industri pariwisata.
“Kegiatan ini sebagai perwujudan upaya pemerintah untuk kembali membangkitkan atraksi pariwisata museum. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang pengelolaan komunikasi publik dalam rangka menunjang keberhasilan kabinet, menyerap aspirasi publik, dan mempercepat penyampaian informasi tentang kebijakan dan program pemerintah,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
