Maskapai Japan Airlines Berhenti Mengucapkan 'Ladies and Gentlemen'
Maskapai Japan Airlines berhenti penggunaan salam pembuka ladies and gentlemen. (Foto: Twitter@JAL_Official_jp)
MENJADI lebih inklusif gender, maskapai Japan Airlines (JAL) berhenti mengucapkan salam pembuka ladies and gentlemen mulai dari awal Oktober 2020.
Mereka menggantikan sapaan itu dengan frasa netral gender seperti attention all passengers atau mereferensikan penumpang sebagai everyone.
Baca Juga:
Namun, itu hanya akan berlaku untuk pengumuman bahasa Inggris JAL, tulis AFP. "Karena dalam bahasa Jepang, ungkapan yang biasa digunakan untuk pengumuman semacam itu sudah netral gender," kata agensi JAL dalam pengumumannya.
Mengutip The New York Times, pengumuman ini membuat JAL menjadi salah satu dari sedikit maskapai penerbangan global yang menerapkan salam netral gender.
"Kami bercita-cita menjadi perusahaan dimana kami bisa menciptakan suasana positif dan memperlakukan semua orang, termasuk pelanggan kami dengan hormat," kata Mark Morimoto, juru bicara Japan Airlines kepada The New York Times.
Ditambah lagi, JAL adalah salah satu perusahaan terkemuka yang LGBT-friendly. Membuat keputusan ini penting bagi para kaum LGBTQ+ di Jepang karena negara ini masih cenderung sangat konservatif, The New York Times menulis bahwa anggota parlemen telah menolak untuk mengakui pernikahan sesama jenis bahkan ketika dukungan publik meningkat.
"Karena komunitas terus berevolusi dan berkembang melampaui binari untuk memastikan semua orang merasa diterima, langkah-langkah seperti yang diambil JAL adalah langkah yang benar," ucap Jonathan Lovitz, wakil presiden senior National LGBT Chamber of Commerce kepada NBC News.
Baca Juga:
Profesor Kazuya Kawaguchi, seorang sosiolog di Universitas Shudo Hiroshima merasa keputusan seperti ini penting bagi perusahaan besar karena perusahaan menengah atau kecil lainnya cenderung mengikuti.
Walau pengumuman ini viral di luar negri, tidak viral di Jepang sendiri. Profesor Kawaguchi berkata kepada BBC bahwa ini karena pengumuman yang diubah adalah pengumuman yang berbahasa Inggris, akan sedikit penumpang asli Jepang yang memahami pengumuman bahasa Inggris itu.
Selain mengubah sapaan, pada 2017 JAL juga mengubah kebijakannya dimana pegawai LGBTQ+ dapat menerima tunjangan keluarga yang sebelumnya hanya diberikan kepada pasangan heteroseksual.
"Kami berkomitmen untuk tidak mendiskriminasikan seorang pun berdasarkan jenis kelamin, usia, kebangsaan, ras, etnis, agama, disabilitas, orientasi seksual, identitas gender, atau atribut pribadi lainnya," kata Morimoto kepada Thomson Reuters Foundation. (lev)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pesawat ke-2 A400M MRTT Bagi Indonesia Uji Terbang di Spanyol
Seluruh Armada Airbus A320 di Indonesia Rampungkan Pembaruan Software ELAC
Pesawat N219 Nurtanio Buatan PTDI Siap Terjun ke Pasar Komersial Angkut Penumpang dan Kargo
Penyebab Jatuhnya Pesawat Jenis GA8 Airvan di Karawang
Pesawat BRO Skydive Indonesia Jatuh dan 'Nyungsep' di Sawah Karawang, Lima Awak Dipastikan Selamat
Jangan Lupa, Mulai Hari Ini Sriwijaya Air & NAM Air Rute Domestik Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Momen Presiden Prabowo Subianto Serah Terima Alutsista Pesawat Airbus A400M
Unit Pertama A400M Sampai dengan Selamat, Prabowo Malah Sudah Kode Nambah Armada 4 Kali Lipat
A400M Sang Raja Angkut Berat TNI AU Bikin Presiden Bangga dan Langsung Disiram Air Kembang, Siap Diterbangkan ke Gaza?