Naik Level

Masih ada Peluang bagi Wirausaha Muda di Tengah Pandemi

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 19 Agustus 2020
Masih ada Peluang bagi Wirausaha Muda di Tengah Pandemi

Pandemi corona berdampak pada wirausaha muda.(Foto: Entrepeneur)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

WIRAUSAHA muda di Indonesia menanggung beban pandemi COVID-19. Survei yang dilakukan United Nation Development Programme (UNDP) pada 756 responden menunjukkan 79% wirausaha muda menyatakan COVID-19 berdampak negatif pada bisnis mereka. Dari jumlah tersebut, 21% melaporkan bahwa bisnis mereka telah sepenuhnya berhenti beroperasi karena virus corona.

Sebanyak 58 % wirausahawan muda melaporkan penurunan omset keuangan mereka hingga 81%. Adapun 36% melaporkan penurunan omset keuangan hingga 40%. Hanya 6% pengusaha muda menyatakan mereka mengalami peningkatan atau tidak ada dampak sama sekali pada perputaran keuangan mereka.

BACA JUGA:

Siap Jadi Wirausaha? Ini 6 Strategi untuk Sukses

Walaupun pandemi COVID-19 memorakporandakan bisnis yang mereka rintis, semangat kewirausahaan muda di Indonesia terus tumbuh subur. Ada keinginan yang sangat besar dari kaum muda di Indonesia untuk mempunyai usaha sendiri dan berkontribusi bagi perekonomian nasional.

"Meskipun COVID-19 memiliki dampak yang signifikan bagi para wirausahawan muda, mereka dapat bangkit kembali lebih cepat dengan dukungan kuat yang ditargetkan untuk membantu mereka tumbuh di saat krisis seperti sekarang,” ujar Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet di acara daring Menandai Hari Pemuda Internasional; Bisnis, SDG dan Kaum Muda di Tengah Pandemi.

bisnis
Deretan sektor yang dijalankan oleh wirausahawan muda. (Foto: UNDP)

Senada dengan Bahuet, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan anak muda di Indonesia memegang kunci untuk mendorong negara keluar dari krisis melalui kewirausahaan. "Pandemi COVID-19 ini telah dan akan mengubah cara kita dalam menjalani hidup selama ini. Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat sejumlah peluang serta kreativitas yang dihadirkan generasi muda guna memberikan manfaat positif bagi masyarakat," tutur Batara.

Sementara itu, Co-Founder dorm.id Ade N Safrina Nasution mengatakan pandemi telah secara dramatis mengubah cara kita bekerja dan hidup. Meskipun demikian, menurutnya, daripada membiarkan situasi berjalan dengan tidak terkendali, banyak dari kita telah memutuskan untuk mengatur ulang strategi dan mengambil tindakan untuk mengantisipasi perubahan permintaan. "Uang dan peluang masih ada, tetapi prioritas telah berubah, jadi kita harus menyesuaikan model bisnis kita," tukas Ade.(avia)

BACA JUGA:

Surviving Lebih Penting Ketimbang Branding

#Bisnis #Agustus New Order
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan