Mantan Staf Khusus Ekonomi SBY: Kemiskinan Era Jokowi Akan Naik Terus

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 27 September 2015
Mantan Staf Khusus Ekonomi SBY: Kemiskinan Era Jokowi Akan Naik Terus

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi era Presiden SBY Firmanzah (kanan) bersama Mantan Wakil Presiden Boediono . (Foto: Twitter/@fizfirmanzah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta atau naik 11,22 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Artinya, bertambah 860 ribu orang bila dibandingkan pada September 2014, yang saat itu penduduk miskin sebanyak 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen dari total penduduk Indonesia.

Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Firmanzah mengatakan, angka kemiskinan masih akan terus bertambah, seiring dengan tidak adanya keseriusan dari pemerintah untuk menangani berbagai bencana yang terjadi di Tanah Air. Seperti bencana kabut asap dan fenomena el nino, kedua bencana tersebut semakin membuat orang miskin semakin banyak.

"Karena ada fenomena el nino di banyak daerah, saya yakin angka kemiskinan akan naik lagi. Karena ada fenomena el nino di banyak daerah, lalu persoalan kabut asap dan kebakaran hutan ini melanda daerah-daerah," kata Firmanzah dalam Diskusi Publik bertema "Orang Miskin Bertambah Banyak", di Restoran Dua Nyonya, Jakarta Pusat, Minggu, (27/9).

Rektor Universitas Paramadina ini menambahkan, bencana kabut asap tersebut juga melanda daerah-daerah yang memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi rendah sepanjang semester I 2015. Sumber pertumbuhan di daerah Sumatera dan Kalimantan lebih berbasis sumber daya alam (SDA). Selain itu, ditambah lagi harga komoditas yang menjadi andalan kedua daerah tersebut, seperti sawit, kini tengah anjlok di pasar internasional.

"Persoalan asap dan kebakaran hutan ini melanda daerah-daerah yang semester I pertumbuhan ekonominya sangat rendah. Apalagi daerah-daerah itu berbasis sumber daya alam, dan pasar dunia komoditas juga lagi drop, dari segi permintaan dan segi harga juga," paparnya.

Oleh sebab itu, kata Firmanzah, pemerintah harus segera mencarikan solusi. Penanganan bencana yang cepat dan tak terulang kembali pada masa yang akan datang sangat penting.

"Pemerintah harus segera mencarikan solusi yang intensif," pungkasnya. (rfd)

 

Baca Juga:

  1. Angka Kemiskinan Meningkat, Pengamat: Tak Perlu Kaget
  2. Komisi Hukum Minta Sipir Lapas Sukamiskin Dihukum  
  3. Menteri Darmin: Harga Komoditas Anjlok, Kemiskinan Bertambah
  4. Penduduk Miskin Makin Banyak, Jokowi Mau Digaji Rp200 Juta
  5. Angka Kemiskinan Naik 860.000 Jiwa
#Presiden Joko Widodo #Presiden Jokowi #Firmanzah #Rakyat Miskin #Dampak Kemiskinan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos
Pendamping keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tersebar di setiap daerah ditugaskan untuk membantu, memastikan keluarga dengan tingkat ekonomi terendah (desil 1) terdata,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos
Indonesia
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Jumlah penduduk miskin di Jakarta tembus 464 ribu orang. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akan mencari penyebabnya.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Indonesia
Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya
Begitu garis kemiskinan naik, penduduk yang sebelumnya sedikit di atas garis itu bisa langsung terdampak dan masuk kategori miskin.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Mendadak Meroket, Gubernur Pramono Anung Ungkap Fakta Mengejutkan
Menurut Pramono, kenaikan signifikan jumlah pencari kerja di Jakarta saat ini berpotensi memengaruhi data kemiskinan BPS
Angga Yudha Pratama - Jumat, 25 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Mendadak Meroket, Gubernur Pramono Anung Ungkap Fakta Mengejutkan
Indonesia
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perkotaan semakin kecil.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’
Indonesia
Jumlah Orang Miskin di Indonesia Sampai 23,85 Juta Orang, Turun Dibanding September 2024
Dari sisi persentasenya, jumlah penduduk miskin terhadap total populasi atau total penduduk pada Maret 2025 mencapai 8,47 persen.
Frengky Aruan - Jumat, 25 Juli 2025
Jumlah Orang Miskin di Indonesia Sampai 23,85 Juta Orang, Turun Dibanding September 2024
Indonesia
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen poin dibandingkan September 2024 dan Maret 2024 yang masing-masing sebesar 21,39 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis
Indonesia
Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara
Selama kunjungannya di Jawa Tengah, Presiden Prabowo melaksanakan beberapa agenda penting
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 Juli 2025
Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus
Klarifikasi ini adalah bagian dari pengumpulan fakta dan pendalaman kasus
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 Juni 2025
Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus
Bagikan