Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos


Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjawab pertanyaan pewarta terkait penanganan keluarga dari bayi warga Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal setelah sakit infeksi cacing hingga menyebar ke otak, di Jakarta, Kamis (21/8/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
MerahPutih.com - RY (4), bocah asal Kampung Padangenyang, Sukabumi, meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.
Ia berasal dari keluarga tidak mampu dengan ayah yang sakit-sakitan dan ibu yang mengalami gangguan jiwa.
Mereka tinggal di rumah bilik panggung yang bagian bawahnya dipenuhi kotoran ayam, diduga menjadi sumber infeksi cacing.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo menegaskan kasus anak, RY (4) yang meninggal akibat infeksi cacing di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi bukti pentingnya keberadaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca juga:
Banyak Penerima Bansos Punya Saldo Bank Rp 50 Juta Lebih, Validasi Data Kemensos Dipertanyakan
“Keluarga dari kasus ini kemarin tidak masuk ke data DTSEN. Makanya kepala daerah melalui dinas sosial harus aktif memetakan kondisi masyarakat dan bekerja sama,” kata Agus, yang ditemui selepas penutupan agenda Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta, Kamis (21/8)
Agus menilai, keluarga rentan seperti orang tua RY, seharusnya segera tercatat dalam basis data DTSEN agar bisa mendapat bantuan sosial maupun intervensi pemerintah.
Pendamping keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tersebar di setiap daerah ditugaskan untuk membantu, memastikan keluarga dengan tingkat ekonomi terendah (desil 1) terdata, sehingga intervensi bisa dilakukan cepat dan berkelanjutan baik oleh Kementerian Sosial maupun kementerian/lembaga lain.
"Yang penting masuk data dulu,: ujarnya.
Kementerian Sosial kini sudah turun tangan mengurus keluarga RY. Kakak korban yang berusia tujuh tahun sedang dalam asesmen untuk dipindahkan ke Sentra Phalamatra Kementerian Sosial di Sukabumi, sementara kedua orang tuanya yang sakit juga akan direhabilitasi.
“Jadi semua kita urus,” kata dia.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hasil CKG Siswa Sekolah Rakyat Ditemukan Gizi Buruk, Gangguan Cemas, Depresi dan Mayoritas Perlu Pemeriksaan Lanjutan

33 Ribu Pendamping Dikerahkan Cek 12 Juta Pemerima Bantuan Sosial Diduga Salah Sasaran

Biaya Rp 15 Ribu Per Orang, Penyaluran Bansos Pakai PT POS Hanya Dilalukan di Daerah 3 T,

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Prabowo Janji Bangun 500 Sekolah Rakyat di Kantong Masyarakat Termiskin, Warga Ekonomi Pas-Pasan Bakal Diakomodir

Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial

Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Aksi Demo di Jakarta dan Daerah Bakal Dapat Santunan Rp 15 Juta

Pemerintah Bakal Berikan Santunan Pada Korban Meninggal dan Luka Akibat Demo di Jakarta dan Daerah

Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos
