Kesehatan

Manis dapat Menurunkan Stres, Benarkah?

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 29 Januari 2020
Manis dapat Menurunkan Stres, Benarkah?

Gula dapat meredakan stres. (Foto: Pixabay/feelphotoz)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MAKANAN manis atau asupan lainnya yang mengandung rasa manis dapat menurunkan kadar stres. Tak mengherankan bila tengah stres ingin mengonsumsi es krim.

Berbagai penelitian dilakukan untuk melihat hubungan antara stres dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

Baca Juga:

Waspada! Ada Bahaya Mengintai di Balik Teh Manis

1. Energi untuk otak

otak
Manis dapat menjadi energi untuk otak. (Foto: Pixabay/VSRao)


Otak manusia membutuhkan energi untuk menjalankan fungsinya. Biasa orang dewasa menggunakan 20 persen energi total yang dimiliki tubuh. Ketika stres datang, maka kebutuhan energi bertambah sekitar 12 persen.

Sumber energi yang mudah didapatkan yaitu dari kabohidrat dan gula (glukosa). Kekurangan kabohidrat, ditambah stres dan lapar dapat menurunkan fungsi otak. Ini yang kemudian membuat kamu ingin makan manis saat stres. Karena otak tidak memiliki cukup energi, sehingga tidak berfungsi dengan semestinya.

2. Hormon kortisol

makan
Konsumsi gula turunkan jumlah kortisol. (Foto: Pixabay/CarlottaSilvestrini)

Stres dipicu oleh pelepasan hormon kotrisol dari hipoccampus yang terdapat pada otak. Pelepasan itu memicu peningkatan denyut jantung, tekanan darah, gula darah, dan beberapa hal lainnya. Keinginan makan manis ini diduga berkaitan dengan kortisol dalam tubuh. Pada penelitian, ditemukan bahwa konsumsi gula menurunkan jumlah kortisol dan aktivitas hipoccampus. Respon dari otak juga semakin membaik.

3. Perasaan bahagia

gula
Gula memicu pelepasan hormon serotonin. (Foto: Pixabay/CreativeMagic)


Gula memicu pelepasan hormon serotonin, hormon yang memberikan efek menenangkan sehingga stres mereda. Efek inilah yang menimbulkan kesan seolah makanan manis bisa mengatasi stres. Namun, efek ini tidak terasa ketika makan makanan manis dengan pemanis buatan. Rasa manis yang dihasilkan hanya akan memicu untuk makan lebih banyak lagi dan mengakibatkan akan semakin banyak memakan makanan manis ketika stres.

Oleh karena itu, masih perlu penelitian lebih lanjut lagi terkait hubungan antara stres dan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Perlu diingat jika makan manis terlalu banyak bisa memicu diabetes. Disarankan untuk mengonsumsi makanan manis alami. Seperti yogurt, buah-buahan segar, cokelat hitam, atau beberapa makanan yang memiliki manis alami. (lio)

Baca Juga:

Makanan Manis Bisa Membuatmu Lebih Bahagia? Ternyata 'Sugar Rush' Cuma Mitos

#Gula #Otak #Makan Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Hasil panen tebu yang sudah digiling belum dibayar, sementara beban biaya produksi gula terus menghimpit
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah
Indonesia
Impor Gula Rafinasi Dikuasai 11 Perusahaan, Komisi VI DPR: Rugikan Petani Tebu
"Dengan hanya 11 perusahaan yang menguasai seluruh pasar gula rafinasi, terdapat risiko pengendalian harga dan pasokan oleh kelompok terbatas," kata anggota Komisi VI DPR RI, Nashim Khan
Frengky Aruan - Kamis, 07 Agustus 2025
Impor Gula Rafinasi Dikuasai 11 Perusahaan, Komisi VI DPR: Rugikan Petani Tebu
Indonesia
DPR Setujui Abolisi untuk Tom Lembong atas Permintaan Presiden Prabowo
Tom lembong divonis 4 tahun penjara
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Juli 2025
DPR Setujui Abolisi untuk Tom Lembong atas Permintaan Presiden Prabowo
Indonesia
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan
Gedung ini selain akan menjadi pusat layanan dan pendidikan neurosains bertaraf internasional, Institut Neurosains Nasional (INN).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan
Indonesia
200 Ribu Ton Gula Impor Segera Masuk Indonesia Diklaim Buat Stabilisasi Harga
Rencana impor diklaim bagian dari langkah untuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP) terutama mengantisipasi fluktuasi harga gula konsumsi menjelang Puasa dan Lebaran 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 Maret 2025
200 Ribu Ton Gula Impor Segera Masuk Indonesia Diklaim Buat Stabilisasi Harga
Indonesia
Kejagung Periksa Anak Buah Airlangga Hartarto Terkait Kasus Gula Tom Lembong
Kejagung telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 21 Desember 2024
Kejagung Periksa Anak Buah Airlangga Hartarto Terkait Kasus Gula Tom Lembong
Lifestyle
IDAI Ajak Orang Tua Jadi Role Model dalam Konsumsi Gula hingga Aktivitas Fisik
Hal ini penting untuk menghindarkan anak dari risiko yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih seperti diabetes.
Frengky Aruan - Rabu, 27 November 2024
IDAI Ajak Orang Tua Jadi Role Model dalam Konsumsi Gula hingga Aktivitas Fisik
Indonesia
IDAI Minta Pemerintah Beri Perhatian Bahaya Gula, seperti pada Rokok
IDAI menyebut bahwa gula pada makanan dan minuman menjadi berbahaya karena tidak dianggap berbahaya.
Frengky Aruan - Rabu, 27 November 2024
IDAI Minta Pemerintah Beri Perhatian Bahaya Gula, seperti pada Rokok
Indonesia
Kasus Dugaan Impor Gula Tom Lembong, Lebih dari 3 Alat Bukti Sudah Dikantongi Kejagung
Penyidik telah memberitahukan hak-haknya sebagai tersangka termasuk memberitahukan hak pemohon
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 November 2024
Kasus Dugaan Impor Gula Tom Lembong, Lebih dari 3 Alat Bukti Sudah Dikantongi Kejagung
Lifestyle
5 Makanan Tinggi Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas
5 makanan tinggi antioksidan ini bisa mencegah radikal bebas. Berikut ini adalah lima makanannya.
Soffi Amira - Kamis, 31 Oktober 2024
5 Makanan Tinggi Antioksidan untuk Menangkal Radikal Bebas
Bagikan