Gaya Hidup

Jepang Putuskan Tato Merupakan Seni, bukan Tindakan Medis

annehsannehs - Sabtu, 19 September 2020
Jepang Putuskan Tato Merupakan Seni, bukan Tindakan Medis

Yakuza Jepang. (Foto: All That's Interesting.)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UNTUK pertama kalinya dalam sejarah, Mahkamah Agung Jepang telah mengakui tato sebagai seni ketimbang prosedur medis. Dilansir Japan Times, Mahkamah Agung Jepang telah memutuskan bahwa menato orang tanpa izin medis bukan lagi merupakan tindakan melanggar hukum praktisi medis. Keputusan itu membuat para tattoo artist di Jepang tidak harus memiliki lisensi medis untuk mentato orang.

Keputusan besar ini dibuat atas kasus Taiki Masuda, laki-laki berusia 32 tahun yang digugat karena mentato tiga perempuan di sebuah studio di Osaka antara Juli 2014 sampai Maret 2015. Jaksa berpendapat bahwa mentato orang adalah tindakan medis, maka dari itu pentato harus memiliki izin medis, sedangkan masuda tidak memilikinya.

Taiki Matsuda, (Foto Japan Times)
Taiki Matsuda, (Foto Japan Times)

Meski begitu, Second Petty Bench dari Mahkamah Agung Jepang berpendapat bahwa tindakan medis adalah tindakan yang dianggap sebagai perawatan medis atau panduan kesehatan yang bisa menyebabkan risiko higienitas jika tidak dilakukan oleh dokter.

"Tato memerlukan seni keterampilan yang berbeda dari kedokteran, dan tidak dapat diasumsikan bahwa hanya para dokter yang bisa melakukan tindakan itu secara eksklusif," ungkap Second Petty Bench Mahkamah Agung Jepang.

Pada Rabu (17/9) lalu, Second Petty Bench dari pengadilan tinggi memutuskan untuk menolak banding oleh jaksa penuntut umum atas gugatan terhadap Masuda. Akhirnya, putusan pengadilan distrik yang mendenda Masuda sebesar ¥150,000 atau sekitar Rp 21,2 juta ini dibatalkan.

BACA JUGA:

4 Inspirasi Tato yang Penuh akan Makna

Sebelumnya, Mahkamah Agung Jepang menyatakan bahwa orang-orang yang mentato orang lain tanpa izin medis sebagai bentuk pelanggaran hukum praktisi medis.

Ini merupakan kabar besar yang baik bagi para pecinta seni tato di Jepang. Meski begitu, ini belum waktunya bagi mereka untuk merayakannya. Meski keputusan diatas bisa melegalkan tato di Jepang secara efektif, Ketua Umum Koichi Kusano juga menyatakan bahwa diperlukan undang-undang baru untuk mengatur potensi risiko kesehatan terkait tato di Jepang.

Hal tersebut mengisyaratkan akan ada regulasi baru di masa depan yang sedang dibentuk. (SHN)

BACA JUGA:

Yakuza, Mafia Misterius Jepang dan 5 Fakta Menarik Dibaliknya

#Gaya Hidup #Jepang #Tato #Seni Tato
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Dunia
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Yamagami mengaku bersalah atas dakwaan yang dibacakan jaksa.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
ShowBiz
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
JO1 menegaskan ciri khas musikal mereka lewat EP Handz In My Pocket.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 24 Oktober 2025
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Indonesia
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Sanae Takaichi mencatatkan sejarah sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 21 Oktober 2025
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Fun
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Dihadirkan untuk menciptakan momen afterwork yang unik bersama Heineken
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Konten tentang Pemerintah Indonesia merencanakan pertukaran pendidikan dengan Jepang sempat beredar di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
Indonesia
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka mengangkat tema besar terinspirasi filosofi Bali Tri Hita Karana, menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Lifestyle
Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Sejalan dengan urbanisasi, gaya hidup serbacepat, serta perkembangan infrastruktur logistik di Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
  Belanja Cepat, Kebiasaan Baru Kaum Urban
Bagikan