Mahasiswa yang Dibanting Polisi: Saya Enggak Mati
Ilustrasi: Demo menuntut penetapan tersangka penembakan dua mahasiswa UHO. (ANTARA/Harianto)
Merahputih.com - Mahasiswa yang dibanting Polisi saat aksi demo di kantor Bupati Tangerang, akhirnya angkat suara. Pemuda bernama Faris itu menyatakan kondisinya sehat pasca kejadian.
"Saya Faris dari Himata Banten. Saya nggak ayan, saya juga nggak mati, saya masih hidup," ujar Faris dalam rekaman video yang diterima Merahputih.com, Rabu (13/9).
Faris memberikan klarifikasi lewat video di media center Polresta Tangerang. Dia didampingi Wakapolres Tangerang AKBP Leonard Sinambela. "Saya masih hidup, dalam keadaan biasa-biasa saja, walaupun agak sedikit pegal-pegal," lanjut Faris.
Baca Juga:
Ada Penunggang Gelap di Balik Aksi Rusuh Mahasiswa dan Pelajar
Ia mengaku, belum makan siang saat aksi merski sudah sarapan. "Ya sudah, setelah ini makan ya. Dari mana tadi? Himata Banten. Oke... terima kasih bilang," tambah Leonardo.
Demo antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat HUT ke-389 Kabupaten Tangerang di Kantor Bupati Ahmed Zaki Iskandar memang berakhir ricuh. Faris pun langsung mengalami kejang di tempat, sesaat setelah dianiyaya oleh polisi.
Video polisi membanting Faris saat demo itu kemudian viral di media sosial Twitter pada Rabu (13/10). Dalam video beredar, Faris mencoba menerobos barikade polisi. Namun dirinya tiba-tiba dibanting ke tanah dengan kasar oleh seorang polisi.
Sontak, mahasiswa tersebut pun langsung mengalami kejang karena mendapat serangan yang tak terduga. Seorang pria berkaos pink yang berada di dekat keduanya pun langsung menghampiri mahasiswa dan mencoba mengentikan perlakuan sang aparat.
Setelah mengalami kejang, polisi dan aparat yang bertugas lain pun mencoba membangunkan Faris agar tersadar.
Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengakui bahwa kejadian tersebut terjadi saat dilakukan pengamanan unjuk rasa mahasiswa di HUT Kabupaten Tangerang di Tigaraksa. "Kami pastikan yang bersangkutan masih sehat," kata Wahyu kepada wartawan.
Baca Juga:
Polisi Sebut Perusuh Bersembunyi di Ambulans Pemprov DKI Bawa Bom Molotov
Menurut Wahyu, saat ini mahasiswa yang dibanting tersebut dan peserta unjuk rasa yang lain telah dibawa ke kantor polisi untuk menjalani tes swab COVID-19. "Yang bersangkutan akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis," jelas dia.
Di sisi lain, pihaknya akan melakukan evaluasi internal soal pembantingan mahasiswa tersebut. "Tim Propam akan melakukan evaluasi terhadap SOP pengamanan massa," kata Wahyu.
Hasil penilaian internal itu akan menjadi bahan untuk menindak anggotanya bila terbukti adanya kesalahan SOP. Mahasiswa yang jadi korban pun mengaku bahwa dirinya sudah membaik. Ia yang berada di kantor polisi mengatakan bahwa dirinya tak memiliki riwayat ayan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
3 Mahasiswa KKN UIN Semarang Hanyut dan Meninggal di Sungai Jolinggo Kendal
[HOAKS atau FAKTA]: Kementerian Kesehatan Kasih Kondom Gratis untuk Setiap Mahasiswa Semester 4 ke Atas
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Saat Presiden Prabowo Ajak Wisudawan Nyanyikan Bersama Kasih Ibu, Ingatkan Sosok Paling Berharga
Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta
Ribuan Beasiswa Kelapa ala Jerry Hermawan Lo untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Prabowo
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR