Ma'ruf Amin Minta Ustaz dan Ustazah Dapat Insentif
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Fransiska Ninditya
Merahputih.com - Pemerintah sedang merumuskan anggaran untuk pemberian insentif bagi tenaga pengajar di pesantren dalam rangka persiapan pembukaan kembali sekolah pesantren di era normal baru pandemik COVID-19.
"Pemerintah sedang menyiapkan program dan juga anggaran untuk mendukung pembukaan kembali pesantren. Semuanya sedang dipikirkan, bahkan juga sedang dirumuskan kemungkinan memberikan insentif tenaga pengajarnya," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat membuka Rakornas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang disiarkan langsung di media sosial dari Jakarta, Kamis (11/6).
Baca Juga:
Rencana pemberian insentif bagi para ustaz dan ustazah tersebut menjadi bagian dari permintaan Wapres Ma'ruf Amin agar pondok pesantren mendapatkan anggaran dari Pemerintah pusat dalam rangka persiapan pembukaan kembali kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka.
Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk menyediakan perlengkapan kesehatan menuju tatanan baru, seperti penyediaan alat tes cepat (rapid test) untuk para santri, instalasi sanitasi, pengadaan set alat pencuci tangan, perbaikan tempat wudhu serta penambahan ruang tidur di pondok pesantren.
"Kebanyakan sarana dan prasarana asrama pesantren masih sangat minim, disamping tidak memiliki standar baku perbandingan jumlah santri dan luas kamar tidur. Bahkan ada yang mestinya cuma lima orang tapi diisi 10 orang, dengan kondisi tersebut akan sangat sulit menerapkan social distancing," ujarnya menjelaskan.
Pada Rabu (10/6), Wapres Ma'ruf memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas rencana pemberian anggaran dari Pemerintah pusat kepada pesantren-pesantren di zona hijau dan zona kuning COVID-19.
Baca Juga:
Pengamat Intelijen: Perempuan Indonesia Rentan Menjadi Target Radikalisasi
Bantuan dana tersebut, sebagaimana dikutip Antara, bertujuan untuk membantu pondok pesantren yang ingin membuka kembali kegiatan belajar dan mengajar secara tatap muka di masa normal baru pandemik COVID-19.
"Memang pesantren ini sudah banyak, karena keinginan, untuk memulai pendidikannya. Tetapi karena masih dalam suasana COVID-19, maka itu perlu kita lakukan perencanaan yang matang dan penyiapan anggarannya," kata Wapres Ma'ruf dalam keterangannya pada rapat terbatas secara virtual dari kediaman wapres di Jakarta, Rabu. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Asal Api Kebakaran Ponpes Al Mawaddah Ciganjur dari Kompor, 23 Santri Dirawat di 2 RS
Bantu Padamkan Api, Puluhan Santri Al Mawaddah Ciganjur Sesak Napas Dilarikan ke RS
Hasil Rapat Sesepuh NU, Ma'ruf Amin Sebut Pemakzulan tak Sesuai AD/ART
Prioritas RUU Sisdiknas, DPR Tegaskan Pesantren, Kiai Hingga Ustaz Wajib Masuk dalam Aturan Sistem Pendidikan Nasional
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Hari Santri 2025: Cak Imin Ajak Santri Menerobos Belenggu Keterbatasan
Hari Santri Nasional, 33 Ponpes Solo Deklarasi Pesantren Ramah Anak