Luhut Mau Undang Wisman Tiongkok, Menparekraf Wishnutama Bereaksi


Menparekraf Wishnutama Kusubandio (Kemenparekraf)
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bakal mengundang wisatawan asing dari Tiongkok, Korsel, dan Jepang guna membangkitkan sektor pariwisata, termasuk perhotelan.
Menanggapi pernyataan Luhut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mencoba menjelaskan maksud dari pernyataan Luhut. Menurutnya, program itu dilakukan setelan pandemi COVID-19 berakhir.
Baca Juga
Megawati Tagih Anak Buahnya yang Jadi Pejabat Negara Lapor Dana COVID-19
"Saya kebetulan belum sempat bicara dengan Menko Luhut berkaitan mengenai hal ini, tapi menurut saya dan saya juga meyakini maksudnya mungkin setelah pandemi ini berakhir," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/4)
Mantan bos NET TV ini menegaskan tidak mungkin pemerintah mendatangkan turis dari tiga negara tersebut saat wabah corona masoh merebak. Apalagi, di sejumlah negara masih memberlakukan lockdown
"Tidak mungkin kalau pandemi berjalan, kan orang juga 'gak' bisa ke mana-mana, 'simple' saja," sambungnya dilansir Antara.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengayakan pemerintah akan segera membangkitkan sektor pariwisata, termasuk perhotelan.
"Pariwisata memang menjadi perhatian serius kita, tetapi kita perlu lihat juga ini sekarang. Kalau China ini recovery cepat, dan sekarang sudah mulai nih. Korea Selatan dan Jepang dalam satu atau dua bulan ini, berarti turis mereka sudah ingin keluar tuh karena stres berbulan-bulan," kata Luhut.

Menurut Luhut, Bali merupakan salah satu daerah yang mulai digenjot kawasannya untuk menarik pengunjung wisatawan asing, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan yang mulai pulih dari kondisi pandemi COVID-19.
"Pekerja pariwisata ini kan banyak yang terkena, ada 13 juta pekerja pariwisata langsung dan pekerja tidak langsung turunannya juga banyak jadi presiden sangat concern terhadap teman-teman pariwisata dan ekonomi kreatif yang sekarang ini terhambat pekerjaannya seperti pekerja film, nari, banyak banget yang harus kita pikirkan," tambah Wishnutama.
Sejumlah maskapai pun membatasi penerbangannya, seperti Lion Air yang telah memangkas rute perjalanan dari Denpasar, Manado, Surabaya, Jakarta, dan Batam ke Tiongkok pada 26 Maret. Bahkan Air Asia menutup semua rute penerbangan domestiknya sampai Juni 2020.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 April menyatakan, kunjungan wisatawan mancanegara melalui jalur udara menurun dari 838.978 orang pada Desember 2019 menjadi 796.934 pada Januari 2020. Merosot lagi menjadi 558.892 pada Februari.
Baca Juga
Bali tercatat menutup semua tempat wisata dan hiburan demi mencegah penyebaran virus bernama resmi COVID-19. Keputusan ini berdasarkan Surat Edaran Pemprov Bali per 20 Maret. Delapan Pemerintah Kabupaten atau Kota di Bali telah lebih dulu menutup destinasi wisatanya mulai 18 Maret.
Larangan negara-negara dunia kepada penduduknya untuk melakukan perjalanan juga membuat pariwisata di Bali merosot. Penurunan mulai dirasakan mulai Februari. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study

Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo

Gibran, Fadli Zon Hingga Luhut Panjaitan Bakal Beri Materi ke Kepala Daerah

Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar

Danantara Bakal Bikin Perusahaan Milik Negara Bekerja Lebih Efisien dan Transparan

Relawan Luhut Pandjaitan Dukung RIDO di Pilkada Jakarta

Luhut Datangi Kantor Kemenag, Bicarakan Deklarasi 'Istiqlal 2024' Saat Paus ke Indonesia

Luhut Tunggu Menteri PUPR Basuki Tulis Buku Jadi "Bapak Jalan Tol di Indonesia"
