Headline

Lubang Raksasa di Sukabumi Diduga Akibat Ada Sungai Bawah Tanah

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 28 April 2019
 Lubang Raksasa di Sukabumi Diduga Akibat Ada Sungai Bawah Tanah

Penampakan lubang raksasa di Sukabumi, Jawa Barat (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Warga Sukabumi dihebohkan dengan munculnya lubang raksasa di Kampung Legoknyenang. Lubang besar itu tiba-tiba menyeruak ke permukaan bumi.

Berdasarkan hasil kajian sementara Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jawa Barat lubang raksasa di Kampung Legoknyenang, Kabupaten Sukabumi akibat aktivitas sungai bawah tanah.

"Sebelum tertimbun tanah karena aktivitas gunung berapi, di lokasi lubang yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit terdapat aliran sungai. Namun karena tertimbun tanah akhir sungai itu hilang dan ternyata aktiv lagi dengan mengeluar air banyak sehingga terjadilah pembentukan lubang itu," kaya Kepala Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jabar Edy Mulyadi di Sukabumi, Minggu (28/4).

Menurut Edy, karena adanya pegerakan air dari sungai bawah tanah yang usianya sudah tua tersebut akhirnya tanah menjadi amblas karena air terus menekan dinding-dinding tanah di daerah tersebut. Namun, proses geologi ini merupakan hal biasa yang dikarenakan proses alam.

Lubang Raksasa Sukabumi
Lubang raksasa Sukabumi diduga akibat aktivitas sungai bawah tanah (Foto: antaranews)

Pihaknya juga sudah melakukan pengkajian dan mengambil beberapa foto yang ternyata bisa disimpulkan bahwa ada sungai bawah tanah yang airnya kembali meluap. Sehingga karena alirannya tertutup tanah tetapi volume di sungai bawag tanah air banyak akirnya tanah menjadi amblas.

Selain itu, kondisi air yang terus mendesak tanah tersebut akhirnya tercipta kembali aliran sungai yang awalnya sempat hilang karena tertimbun tanah dari aktivitas gunung berapi karena lokasinya terdapat di bawah Gunung Gede Pangrango yang saat ini masih aktif.

"Kemungkinan besar luasan lubang ini akan terus bertambah, maka dari itu warga yang tinggal di sini untuk selalu waspada. Makanya warga diimbau jangan terlalu dekat apalagi kami mengkhawatirkan keberadaan rumah warga yang jaraknya cukup dekat karena bencana ini bisa dikatakan bahaya," tambahnya.

Edy Mulyadi sebagaimana dilansir Antara mengatakan di lokasi pun terdapat kerikil-kerikil yang merupakan abu vulkanik. Sehingga kemungkinan di lokasi ini pernah terdapat awan panas yang tidak terkonversikan. Sehingga melalui celah batu kerikil air bisa merembes, karena jika batuannya berupa abu akan mudah tererosi.

Air tersebut sumbernya bisa dari atas atau rembesan dari sawah tersebut, sehingga bisa terlihat awan panasnya basah sekali dan lekat sekali ditambah terdapat kerikil sehingga air dengan mudah merembes dan terbentuklah lubang ini.(*)

#Fenomena Alam #Geopark Ciletuh #Longsor Sukabumi #Sungai Cikaengan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Fun
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Gerhana Matahari 2 Agustus: apakah fenomena langit spektakuler ini bisa dilihat dari Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
ImanK - Sabtu, 26 Juli 2025
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Indonesia
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Selain itu, wisatawan diminta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup embun upas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Video
Kerasa Enggak? Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Terasa Dingin Ternyata Ini Penyebabnya
Buat warga Jakarta, Tangerang dan Bekasi kamu kerasa enggak sih? Kalau beberapa hari terakhir cuacanya dingin banget berasa dinginnya puncak geser ke sini Kira-kira ada fenomena apa ya? Sini buat yang mau tahu langsung aja cek video ini
Wiwit Purnama Sari - Selasa, 01 Juli 2025
Kerasa Enggak? Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Terasa Dingin Ternyata Ini Penyebabnya
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Indonesia
Longsor Sukabumi Sebabkan 5 Orang Tewas Hingga Ratusan Rumah Rusak
Kebutuhan mendesak seperti makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan dan hygiene kit masih dibutuhan
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Maret 2025
Longsor Sukabumi Sebabkan 5 Orang Tewas Hingga Ratusan Rumah Rusak
Indonesia
Anak-Anak Korban Banjir Sukabumi Dapat Trauma Healing Cegah Gangguan Mental
Anak-anak adalah harapan bangsa
Angga Yudha Pratama - Minggu, 08 Desember 2024
Anak-Anak Korban Banjir Sukabumi Dapat Trauma Healing Cegah Gangguan Mental
Indonesia
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Potensi banjir rob berdasarkan informasi dari BMKG.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 November 2024
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Fun
Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'
Puncak hunter moon akan jatuh pada 17 Oktober 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 Oktober 2024
Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'
Indonesia
Penanganan Longsor di Tol Bocimi Seksi 2 Ditargetkan Rampung Akhir 2024
Pekerja juga tengah melakukan pemasangan bronjong, dan penyediaan material berupa geotekstil, pipa subdrain HDPE, besi beton, dan material lainnya
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 03 Agustus 2024
Penanganan Longsor di Tol Bocimi Seksi 2 Ditargetkan Rampung Akhir 2024
Bagikan