LRT Jabodebek Pakai Sistem CBTC GoA Level 3, Berikut Penjelasannya


Kereta LRT. (Foto: MP/PT KAI)
MerahPutih.com - Pembangunan LRT Jabodebek menambah daftar transportasi publik yang ada di DKI Jakarta. Nantinya, sistem pengoperasian LRT akan menggunakan Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Sehingga, sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.
Baca Juga
LRT Bakal Beroperasi Tanpa Masinis, KAI Pastikan Keamanan Terjaga
Adapun Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis.
"Masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. Petugas ini disebut Train Attendant,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan persnya, Senin (13/12).
Jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Sistem CBTC GoA 3 pada LRT Jabodebek ini dibangun oleh sinergi BUMN antara KAI, Adhi Karya, Len Industri, dan INKA.
"Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya, dan sebagainya," ujar Joni.
Baca Juga
Penggunaan GoA 3 untuk LRT Jabodebek telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 765 Tahun 2017.
KAI berkomitmen untuk memenuhi ketentuan teknis, operasional, serta keselamatan LRT Jabodebek sesuai dengan kriteria desain yang diatur dalam regulasi pemerintah tersebut.
Dari segi keselamatan, LRT Jabodebek telah terlindungi oleh Automatic Train Protection (ATP) serta Interlocking & Zone Controller. Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal.
Adapun interlocking & zone controller berfungsi untuk menjamin tidak ada kesalahan pembentukan rute serta mendistribusikan otorisasi kontrol operasi LRT.
Menurut Joni, kunggulan dari GoA 3 adalah seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis.
"Sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan,” kata Joni.
Joni mengatakan, sistem operasi GoA 3 pada LRT Jabodebek direncanakan pertama kali diuji coba secara terbatas pada bulan Juni 2022 dan akan terus diujicobakan hingga rencana peresmian LRT Jabodebek pada 17 Agustus 2022.
Pengoperasian kereta dengan sistem CBTC GoA 3 yang digunakan pada LRT Jabodebek juga diterapkan di negara lainnya. Sperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris dan Brasil. (Knu)
Baca Juga
PT INKA Optimistis LRT Jabodebek Tetap Beroperasi Agustus 2022
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI

KA Serayu Dilempar Batu hingga Sejumlah Kaca Pecah, tak Ada Korban Luka

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Kasih Diskon Tiket Kereta Api Mulai Rp 80 Ribu

KAI Serap 139 Juta Liter BBM Subsidi, Angkut 328 Juta Penumpang hingga Agustus 2025

PT KAI Jual Tiket Rp 80 Ribu di 28 September, Buat Keberangkatan Sampai 12 November 2025

Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga

KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Progres LRT Jakarta Fase 1B Hampir 70 Persen, Target Manggarai Makin Dekat

Demo Ojol di MPR/DPR, KRL Jabodetabek Beroperasi Normal dengan Penambahan Petugas untuk Antisipasi Kerusuhan

KAI Daop 1-Pemkot Sukabumi Bersatu Percepat Jalur Ganda Bogor-Bandung dan Tata Kawasan Stasiun
