Louvre Kemalingan, Direktur Museum Ungkap tak Ada kamera Pengawas yang Merekam Aksi Pencurian
Museum Louvre di Prancis tutup karena kekurangan staf.(foto: pexels-pixabay)
MERAHPUTIH.COM — MUSEUM Louvre gagal mendeteksi kawanan pencuri lebih awal untuk mencegah pencurian perhiasan mahkota Prancis senilai 88 juta euro (sekitar Rp 1,55 triliun). Dalam pernyataan publik pertamanya sejak peristiwa perampokan pada Minggu (19/10), Direktur Museum Louvre Laurence des Cars mengatakan kepada para senator Prancis bahwa sistem CCTV di sekitar perimeter Louvre lemah dan sudah tua.
Seperti dilansir BBC, Des Cars menjelaskan bahwa satu-satunya kamera yang mengawasi dinding luar Louvre, tempat para pencuri masuk, mengarah menjauh dari balkon di lantai satu yang menuju ke Galeri Apollo, tempat koleksi perhiasan tersebut disimpan.
“Kami gagal melindungi perhiasan itu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa tidak ada yang sepenuhnya terlindungi dari kejahatan brutal, bahkan Louvre sekalipun.
Meskipun para menteri telah mengadakan konferensi pers dan menyangkal adanya kelalaian keamanan, Des Cars secara terbuka mengakui bahwa Louvre telah ‘dikalahkan’. Pernyataannya memberikan gambaran luar biasa tentang sulitnya mengamankan museum paling banyak dikunjungi di dunia tersebut serta betapa buruknya kondisi keamanannya. Ia menyebut sistem CCTV di luar Louvre sangat tidak memadai. Di saat yang sama di dalam, beberapa area terlalu tua untuk disesuaikan dengan teknologi modern.
Meski Louvre menerima 8,7 juta pengunjung tahun lalu, investasi untuk keamanan berjalan lambat. Des Cars menyoroti tantangan anggaran yang dihadapi lembaga-lembaga besar seperti Louvre. Des Cars, yang menjadi direktur Louvre sejak 2021, mengatakan ia berencana melipatgandakan jumlah kamera CCTV. Ia mengaku sudah diperingatkan tentang kondisi peralatan yang usang ketika pertama kali menjabat, terutama jika dibandingkan dengan peralatan modern di Musée d’Orsay, tempat ia bekerja sebelumnya.
Baca juga:
Museum Louvre Tutup, Staf Kelelahan di Tengah Badai Overtourism Global
Satu Kamera Mengarah ke Arah yang Salah
Beberapa senator yang hadir dalam sidang pada Rabu (22/10) menyatakan keheranan terhadap sistem keamanan Louvre, mengapa hanya ada satu kamera di dinding luar yang menghadap ke sungai dan mengapa kamera itu justru mengarah ke arah yang salah.
Kegagalan tunggal itu membuat truk berisi kawanan pencuri dan tangga mekanis yang mereka gunakan untuk mencapai lantai satu Galeri Apollo tidak terpantau sama sekali saat tiba di lokasi.
“Ada kelemahan di Louvre dan saya sepenuhnya mengakuinya,” kata Des Cars kepada para senator.
Ia memuji para penjaga keamanan yang dengan cepat mengevakuasi pengunjung setelah mengetahui adanya penyusup. Meski begitu, ia menyesalkan kelemahan perlindungan perimeter museum yang sudah diketahui.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Perampokan Museum Louvre, Empat Tersangka lagi Ditahan atas Tuduhan Terlibat Kejahatan Terorganisasi
Prancis Lolos ke Piala Dunia Usai Cukur Ukrania, Kylian Mbappe dan Sentuhan Magis Olise Jadi Sorotan
2 Negara Eropa Desak Pembatasan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB, Hambat Tindakan Kemanusian
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Dua Tersangka Pencurian Museum Louvre Mengakui Keterlibatan Mereka, tapi hanya Sebagian
Pencurian Museum Louvre, 2 Pencuri Ditangkap saat akan Kabur ke Luar Neger
Aji Mumpung Banget deh, Produsen Lift Manfaatkan Momen Perampokan Museum Louvre Jadi Kampanye Iklan Baru
Museum Louvre Kemalingan, Sistem Keamanan Dipertanyakan
Museum Louvre Dibuka kembali, Ruang Apollo Tetap Tertutup
Museum Louvre Kemalingan, Jaksa Sebut Pencuri Bawa Perhiasan Senilai Rp 1,54 Triliun