Longsor dan Banjir Masih Mengintai Yogyakarta

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 08 Februari 2018
Longsor dan Banjir Masih Mengintai Yogyakarta

Ilustrasi. (Foto Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY mewaspadai potensi bencana tanah longsor dan banjir. Sejumlah kejadian tanah longsor dan angin kencang telah merusak beberapa rumah warga di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul dan Bantul.

Demi mengantisipasi ancaman bencana, Kepala BPBD DIY Birawa Yuswantana mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan relawan dan masyarakat di desa tangguh bencana (destana) untuk bersiaga.

"Kami sudah minta agar pohon rimbun dipangkas, lalu melakukan gerakan pembersihan saluran air dan selokan sehingga air bisa mengalir lancar. Ews juga sudah diperiksa dan masih bisa berfungsi," kata Birawa di Yogyakarta, Rabu (7/2).

Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan BPBD DIY, Danang Syamsu mengatakan ada 16 kecamatan di seluruh kabupaten DIY yang berpotensi terjadi tanah longsor.

Sebagian besar wilayahnya ada di Kabupaten Kulon Progo(KP) dan Gunungkidul(GK). "Kecamatan di KP yang rawan longsor ada di Kokap, Pengasih, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kalau di GK ada di Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong," jelas Danang

Sementara di Kabupaten Bantul, wilayah yang rawann longsor ada di Dlingo, Imogiri, Pleret dam Piyungan. Selain itu tanah longsor juga mengancam Kabupaten Sleman di Kecamatan Prambanan.

Warga juga diminta mewaspadai potensi kerusakan yang diprediksi timbul akibat angin kencang. Selama bulan februari 2018 saja, sejumlah rumah dan bangunan rusak tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.

Terakhir, BPBD juga meminta warga bersiap menghadapi banjir. Danang menjelaskan ada 15 kecamatan di seluruh DIY yang berpotensi terjadi banjir.

Wilayah rawan banjir tersebar di tiga kabupaten yakni Bantul, Kulonprogo, dan Yogyakarta. Kecamatan di Bantul yang biasa terjadi banjir ada di Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Sewon, Jetis, Imogiri. "Kalau Kulonprogo ada di Temon, Galur, Le dah, Wates dan Panjatan. Sementara di Kota Yogyakarta ada di Danurejan, Tegalrejo, dan Gedongtengen," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika ada prediksi cuaca buruk dari BMKG. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: BMKG: Puncak Curah Hujan di Jakarta Hingga Pertengahan Februari

#Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Bagikan