Longsor dan Banjir Masih Mengintai Yogyakarta


Ilustrasi. (Foto Ist)
MerahPutih.com - Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY mewaspadai potensi bencana tanah longsor dan banjir. Sejumlah kejadian tanah longsor dan angin kencang telah merusak beberapa rumah warga di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, Gunungkidul dan Bantul.
Demi mengantisipasi ancaman bencana, Kepala BPBD DIY Birawa Yuswantana mengatakan pihaknya telah mensosialisasikan relawan dan masyarakat di desa tangguh bencana (destana) untuk bersiaga.
"Kami sudah minta agar pohon rimbun dipangkas, lalu melakukan gerakan pembersihan saluran air dan selokan sehingga air bisa mengalir lancar. Ews juga sudah diperiksa dan masih bisa berfungsi," kata Birawa di Yogyakarta, Rabu (7/2).
Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan BPBD DIY, Danang Syamsu mengatakan ada 16 kecamatan di seluruh kabupaten DIY yang berpotensi terjadi tanah longsor.
Sebagian besar wilayahnya ada di Kabupaten Kulon Progo(KP) dan Gunungkidul(GK). "Kecamatan di KP yang rawan longsor ada di Kokap, Pengasih, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kalau di GK ada di Patuk, Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong," jelas Danang
Sementara di Kabupaten Bantul, wilayah yang rawann longsor ada di Dlingo, Imogiri, Pleret dam Piyungan. Selain itu tanah longsor juga mengancam Kabupaten Sleman di Kecamatan Prambanan.
Warga juga diminta mewaspadai potensi kerusakan yang diprediksi timbul akibat angin kencang. Selama bulan februari 2018 saja, sejumlah rumah dan bangunan rusak tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang.
Terakhir, BPBD juga meminta warga bersiap menghadapi banjir. Danang menjelaskan ada 15 kecamatan di seluruh DIY yang berpotensi terjadi banjir.
Wilayah rawan banjir tersebar di tiga kabupaten yakni Bantul, Kulonprogo, dan Yogyakarta. Kecamatan di Bantul yang biasa terjadi banjir ada di Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Sewon, Jetis, Imogiri. "Kalau Kulonprogo ada di Temon, Galur, Le dah, Wates dan Panjatan. Sementara di Kota Yogyakarta ada di Danurejan, Tegalrejo, dan Gedongtengen," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika ada prediksi cuaca buruk dari BMKG. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: BMKG: Puncak Curah Hujan di Jakarta Hingga Pertengahan Februari
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
