Local Pride Ala Suharto: Swasembada Alat Kontrasepsi dengan Peresmian Pabrik Kondom
Indonesia berswasembada alat kontrasepsi dengan membuka pabrik kondom di Banjaran, Bandung Jawa Barat. (Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich)
MENTAL local pride bukan barang baru di Indonesia. Itu dapat terlihat dari seringnya Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, menggunakan kata swasembada. Mulai dari swasembada pangan, hingga swasembada alat kontrasepsi.
Swasembada yang disebutkan terakhir bukan hanya tentang local pride ala Soeharto, tapi juga demi menyukseskan program Keluarga Berencana (KB) yang diusung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam rangka swasembada alat kontrasepsi itu pun, pada tanggal 25 Februari 1987, Soeharto meresmikan Pabrik Kondom Banjaran di Bandung, Jawa Barat. "Hari ini kita memiliki sebuah pabrik alat kontrasepsi yang telah selesai kita bangun," demikian tercantum dalam dokumen kepresidenan yang memuat sambutan presiden kedua kita itu.
"Hal ini tentulah membuat pelaksanaan program keluarga berencana nasional kita makin mantap, karena kita makin dapat mengurangi ketergantungan kita dalam alat-alat yang penting untuk mengendalikan jumlah penduduk," dia menambahkan.
Baca Juga:
Pengelolaan pabrik tersebut kemudian diserahkan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia pada tahun 1992. Dan akhirnya setelah terjadi merger antara anak cabangnya, PT. Mitra Banjaran, dengan PT. Skifa Rajawali Indonesia, terbentuklah PT. Mitra Rajawali Banjaran yang berdiri hingga kini.
Dalam setahun, pabrik yang mempunyai tiga mesin dan dibangun di atas lahan seluas 31 ribu meter persegi ini mampu menghasilkan kondom sebanyak 900 ribu gross. Mereka pun mengklaim sebagai produsen kondom terbesar di Asia Tenggara. Namun sayang, produksi kondom lokal masih kalah oleh gempuran kondom impor. Padahal, Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil karet, bahan baku pembuatan kondom.
"Kita memang harus terus berusaha agar setahap demi setahap dapat melepaskan diri dari ketergantungan luar negeri, sehingga kita dapat berswasembada dalam segala bidang yang dapat kita hasilkan sendiri," demikian dikatakan Soeharto dalam sambutannya 35 tahun lalu. Mental local pride ala penguasa Orde Baru ini ada benarnya juga. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan