Lewis Hamilton Ungkap Pernah Depresi karena Bullying di Sekolah
Lewis Hamilton. (Foto: F1)
MerahPutih.com - Lewis Hamilton, juara dunia tujuh kali dan salah satu pembalap F1 tersukses, mengungkapkan bahwa ia telah berjuang dari depresi sepanjang hidupnya.
Meski mencatatkan pencapaian luar biasa, termasuk 105 kemenangan dan 104 pole position, rekor terbanyak dalam sejarah F1, Hamilton tetap menghadapi tantangan kesehatan mental yang signifikan.
"Saya pikir depresi itu disebabkan oleh tekanan balapan dan kesulitan di sekolah. Perundungan. Saya tidak punya teman bicara," ungkap Hamilton dalam wawancaranya dengan The Times.
Ia mengaku mulai berjuang dengan kesehatan mentalnya sejak usia 13 tahun dan mengalami masa-masa sulit sepanjang usia dua puluhan. Hamilton juga membahas usahanya mencari bantuan profesional.
Baca juga:
"Saya pernah berbicara dengan seorang wanita beberapa tahun lalu, tapi itu tidak terlalu membantu. Saya ingin menemui seseorang hari ini," katanya.
Saat pandemi COVID-19 pada 2020, Hamilton memulai kebiasaan bangun pagi pukul 5 untuk bermeditasi dan berlari.
"Ini cara yang hebat untuk memahami diri sendiri dan perasaan batin saya," ujarnya.
Hamilton juga mencerminkan perjalanan emosionalnya sejak debut di F1 pada 2007.
"Anda belajar tentang hal-hal yang diwariskan dari orang tua, dan bagaimana Anda dapat mengubahnya. Apa yang dulu membuat saya marah, sekarang tidak lagi. Saya lebih dewasa," tambahnya. (Waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Daftar Pembalap F1 2026: Cadillac Debut, Verstappen-Hadjar Jadi Tandem di Red Bull
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan