Lemkapi Desak Polri Tindak Penyebar Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara


Edi Hasibuan -- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
MerahPutih.com - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mendesak Polri untuk menindak tegas hoaks termasuk informasi palsu soal tujuh kontainer surat suara yang telah dicoblos.
"Kalau benar, dia menyebarkan isu lewat twitternya yg menyatakan ada tujuh kontainer berisi kertas suara yang sudah dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priok yang didatangkan dari China untuk kepentingan capres tertentu, ini tidak bisa dibiarkan," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan di Jakarta, Jumat (4/1)

Menurut dia, seperti dilansir Antara, hoaks tersebut sudah menimbulkan kegaduhan dan keresahan publik sehingga polisi tidak perlu ragu bertindak.
"Polisi kita minta dalami ada tidaknya pelanggaran hukum. Rakyat sepenuhnya mendukung Polri melakukan tindakan hukum demi menjaga keamanan nasional," katanya.
Menurut pakar hukum dan kepolisian ini, siapa saja yang sudah jelas terbukti menyebar hoaks harus diproses secara hukum, apalagi perbuatannya itu sudah meresahkan masyarakat.
"Sekali lagi polisi harus tegas. Tidak ada yang kebal terhadap hukum di negeri ini. Kepada politisi kita minta hati hati bicara. Jangan sembarangan bicara kalau belum jelas," tegasnya.
Sebelumnya, beredar kabar ada tujuh kontainer dari Cina berisikan surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan Capres nomor urut 01 di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (2/1) malam.

Pada Rabu malam itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) langsung mengecek kebenaran kabar tersebut ke Pelabuhan Tanjung Priok.
KPU dan Bawaslu menyatakan kabar surat suara sudah tercoblos merupakan kabar bohong atau hoaks.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta aparat kepolisian untuk melacak dan menangkap orang yang telah menyebar informasi bohong tersebut. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Andi Arief Demokrat Bakal Jadi Saksi Sidang Eks Bupati Penajam Paser Utara

Andi Arief Sebut Anies Berdarah Dingin Tapi Pengecut

PKS Tegaskan Tak Ada Pengkhianat di Koalisi

Politikus Demokrat Andi Arief Kembali Diperiksa KPK

KPK Duga Andi Arief Tahu Aliran Uang Haram Bupati Mamberamo Tengah

Andi Arief Akui Kader Demokrat Terima Duit dari Bupati Mamberamo Tengah
KPK Periksa Politikus Demokrat Andi Arief Terkait Kasus Bupati Mamberamo Tengah
Demokrat Nilai Tak Etis Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana

Kasus Suap Penerimaan Bintara Polda Jateng Harus Diusut Secara Pidana

NasDem Wacanakan Duet Anies-Gibran, Demokrat Sewot
