Legislator PKS: Danantara Lebih Baik Gandeng ChinaAMC Dibanding BlackRock
Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl RP Soeroso, Menteng, Jakarta. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.
MerahPutih.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak menyarankan, PT Danantara sebagai entitas investasi strategis milik negara lebih memilih bekerja sama dengan China Asset Management Co., Ltd. (ChinaAMC) dibanding perusahaan asal Amerika Serikat, BlackRock.
ChinaAMC merupakan salah satu perusahaan pengelola aset terbesar di Asia, dengan aset kelolaan mencapai lebih dari 260 miliar dolar AS dan basis investor yang mencakup lebih dari 210 juta investor ritel serta 220 ribu institusi.
Ia mengungkapkan, jika Danantara ingin membangkitan kembali industri nasional dan menjadi pemain utama rantai pasok global, maka kerja sama dengan China jauh lebih strategis untuk kepentingan ke depan.
Menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu, kerja sama strategis dalam pengelolaan aset nasional tidak seharusnya semata-mata didasarkan pada reputasi global atau kekuatan kapital semata.
Baca juga:
Kemenkeu Cari Cara Tambal Pemasukan Setelah Dividen Interim BUMN Masuk Danantara
Ia menekankan, pentingnya memilih mitra yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan, kedaulatan ekonomi nasional, dan prinsip investasi bertanggung jawab.
“Saya menilai ChinaAMC jauh lebih cocok menjadi mitra strategis Danantara karena memiliki komitmen yang lebih jelas terhadap keberlanjutan dan investasi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan,” ujar Amin di Jakarta, Jumat (23/5).
Dengan rekam jejak sebagai perusahaan manajemen aset Tiongkok pertama yang menandatangani UN Principles for Responsible Investment (PRI), itu menunjukkan keseriusan mereka dalam menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam setiap kebijakan investasinya.
Ia menilai, pendekatan tersebut sejalan dengan kebutuhan Indonesia saat ini yang tengah mendorong transisi energi, pembangunan hijau, serta penguatan ekonomi berbasis kerakyatan.
Baca juga:
PKS Kritik Aparat Soal Bebasnya Kades Kohod dalam Kasus Pagar Laut Merugikan Negara Rp 48 Miliar
Selain itu, kerja sama dengan perusahaan berbasis Asia seperti ChinaAMC dinilai lebih adaptif terhadap dinamika kawasan dan tidak membawa beban geopolitik seperti beberapa institusi keuangan asal Barat.
Amin juga memperingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam euforia kerja sama dengan lembaga keuangan global hanya karena reputasi internasional yang dimiliki.
“BlackRock mungkin terkenal secara global, tapi mereka juga terlibat dalam banyak kebijakan investasi yang sering kali tidak berpihak pada negara berkembang. Bahkan, mereka pernah dikritik karena investasi besar-besaran pada industri ekstraktif dan energi fosil,” ungkapnya.
Ia menyebut, keputusan strategis seperti ini harus dilihat tidak hanya dari sisi keuntungan finansial jangka pendek, tetapi juga implikasi jangka panjang terhadap kedaulatan ekonomi nasional.
Baca juga:
Danantara Perintahkan Tunda RUPS, Janji Pilih Orang Terbaik Kelola BUMN
Amin Ak juga meminta pemerintah untuk membuka ruang dialog publik dan melibatkan DPR dalam setiap proses seleksi mitra strategis, termasuk dalam pembentukan dan pengelolaan Danantara.
“Rakyat berhak tahu siapa mitra yang akan mengelola aset negara. Harus ada transparansi, dan yang paling penting: mitra tersebut harus membawa manfaat jangka panjang bagi bangsa, bukan sekadar keuntungan sesaat,” tegasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Soroti Proyek Kampung Haji Indonesia, Transparansi Danantara Jadi Kunci
Strategi Buy The Dip Kripto 2025, Begini Cara Cuan Saat Harga Turun
DCA Jadi Solusi Sederhana Tapi Efektif Tanpa Takut Terjebak Volatilitas Ekstrem
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Menkeu Purbaya Desain Ulang Skema Subsidi
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan