Legislator Demokrat Tolak APBN Jadi Jaminan Utang KCJB
Rangkaian kereta inspeksi untuk kebutuhan perawatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegal Luar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (13/10/2022). ANTARA/Aji Cakti
MerahPutih.com - China berkukuh meminta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia sebagai penjamin pinjaman utang proyek Kerecta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Merespons hal tersebut, anggota Komisi V DPR RI Anwar Hafid meminta agar pemerintah dapat kreatif mencari sumber pembiayaan yang bebas dari kepentingan luar.
Baca Juga:Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan LRT Jabodebek Dekati Rampung
“Tentu pemerintah mesti kreatif mencari sumber pembiayaan yang bebas dari kepentingan luar namun bisa cepat dan tepat sasaran,” kata Anwar Hafid kepada wartawan, Jumat, (14/4).
Politikus Demokrat ini tidak ingin pemerintah dan Indonesia dikendalikan oleh negara lain. Ia mengingatkan, proyek Infrastruktur nasional merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Yang ditujukan untuk kepentingan publik.
Kita tidak ingin pemerintah dan publik kita di kendalikan oleh swasta, apalagi luar negeri,” beber dia.
Baca Juga:
Anwar Hafid menilai, pemerintah juga mempunyai mekanisme pengawasan hingga tim kerja sama investasi guna memastikan investasi tersebut baik-baik saja.
“Tentu pemerintah punya mekanisme pengawasan, termasuk tim kerjasama investasi yang perlu memastikan semua berjalan baik. Dan tidak merugikan siapa-siapa,” tandasnya.
Sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan China berkukuh meminta APBN menjadi penjamin pinjaman utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Namun, Luhut tak mengamini tuntutan tersebut. Ia merekomendasikan penjaminan dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) alias PII. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menkeu Geser Anggaran Rapat Buat Rehabilitasi dan Rekonstruksi Banjir Sumatera
Penerimaan Negara Bakal di Bawah Target, Menkeu Pantau Ketat Pajak
Barang Bawaan Penumpang Ketinggalan dan Hilang di Kereta Whoosh, Begini Cara Urus Layanan Lost & Found
Barang Tertinggal atau Hilang di Kereta? Jangan Panik, Ikuti Langkah-Langkah Ini
DPR Sentil Kemenkeu Buntut Defisit APBN Bengkak Jadi Rp 479,7 Triliun
Jelang Angkutan Nataru 2026, Semua Awak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Wajib Tes Urine oleh BNN
Kemendiktisaintek Perjuangkan Insentif Riset Langsung Dari APBN Pada Peneliti
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Murka Terhadap Purbaya karena Ogah Lunasi Utang Kereta Cepat
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh