Lebih Pilih Ngadu dengan DM Akun Medsos Gubernur Ketimbang JAKI, Menunjukkan Warga Jakarta Inginkan Respons Cepat dan Jelas


Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim. (MP/Asropih).
MerahPutih.com - Masyarakat lebih memilih mengadu langsung ke akun media sosial (medsos) Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dengan pesan langsung (DM), ketimbang lapor ke kanal pengaduan daring Pemprov DKI yakni aplikasi JAKI.
Menurut Staf Khusus (Stafsus) Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, fenomena itu menjadi perhatian serius. Menurutnya, masih adanya laporan warga yang disampaikan langsung ke gubernur menunjukkan adanya hambatan dalam sistem pengaduan yang mestinya sudah bisa diatasi melalui JAKI.
"Kadang-kadang ada laporan yang dibilang ‘done’, ternyata enggak ‘done’. Dibilang sudah selesai, tapi nyatanya belum," kata Chico di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (6/10).
Ia menilai, secara umum kinerja Pemprov DKI dalam merespons aduan publik sudah cukup baik dibanding daerah lain. Namun, untuk standar Jakarta, ucap Chico, pelayanan harus lebih unggul lagi.
"Warganya ini kan tiap hari lapor. Pak Gubernur sering bilang, ‘Kok hari gini masih ada yang lapor ke medsos gue, lho?’ Artinya, ada sesuatu yang tersumbat dalam mekanisme penanganan laporan," ucapnya.
Baca juga:
Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Ia mengungkap, fenomena warga yang lebih percaya mengadu langsung kepada akun medsos gubernur, tidak lepas dari kebiasaan Pramono yang dikenal responsif terhadap pesan pribadi dari masyarakat.
"Pak Gub itu pegang sendiri akun medsosnya. Tapi kalau DM, komen, respons itu beliau langsung. Kadang pas lagi di kamar pun masih bales pesan," imbuhnya.
Ia menambahkan, sikap responsif Pramono menjadi contoh kedekatan pemimpin dengan rakyat di era digital.
"Kalau itu (respons cepat), dia enggak ada lawan. Semua pejabat di Indonesia, enggak ada yang kayak dia. Sekecil apa pun, bahkan ucapan selamat, beliau jawab: ‘Makasih dukungannya’. Jadi wajar warga merasa lebih didengar," ujarnya.
Kendati demikian, Chico menegaskan bahwa sistem pengaduan formal seperti JAKI tetap menjadi kanal utama yang akan terus dievaluasi.
"Gubernur ingin semua aduan warga bisa ditindaklanjuti lewat sistem resmi. Karena kalau di media sosial itu sifatnya personal. Tapi dari situ kita belajar: warga mau respons cepat, transparansi, dan tindak lanjut yang jelas," tutupnya.
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Lebih Pilih Ngadu dengan DM Akun Medsos Gubernur Ketimbang JAKI, Menunjukkan Warga Jakarta Inginkan Respons Cepat dan Jelas

Pramono Minta Pedagang Pasar Barito Segera Pindah ke Lenteng Agung

Mengintip Patung Jenderal Sudirman yang Akan Dipindahkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Rp4,1 Miliar Mengalir untuk Masa Depan, Pemprov DKI Jakarta Realisasikan Bantuan Pemutihan Ijazah Tahap Ke-4 untuk 1.238 Siswa

Dorong Parkir Jakarta Wajib Non Tunai, Gubernur Pramono: Semua Pendapatan akan Masuk Kas Daerah

Pemprov DKI Jakarta Dukung Penuh Olympic Day 2025, Dorong Generasi Muda Hidup Sehat dan Berprestasi

Dana Bagi Hasil Jakarta Dipotong Pusat Rp 15 T, Pramono Terpaksa Utak-atik Biaya Prioritas

Bertepatan dengan HUT ke-80 TNI, Car Free Day akan Tetap Digelar Minggu 5 Oktober 2025

Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI

Gubernur Pramono Sahkan Pemekaran Kelurahan Kapuk Jakbar, Dipecah Jadi 3
