Lebih dari 500 Juta Data Pengguna Facebook Bocor


Data ratusan juta pengguna facebook dikabarkan bocor (foto: pixabay/simon)
BELUM lama ini Facebook diterpa kasus kebocoran data pengguna. Lebih dari 500 juta informasi pribadi seperti nomor telepon dan identitas pengguna beredar di internet.
Seperti dilansir Global News, kebocoran tersebut dibenarkan oleh Facebook. Namun, kejadian itu rupanya sudah lama, yakni pada 2019 lalu.
Baca Juga:
"Ini merupakan data lama yang sebelumnya dilaporkan pada tahun 2019. kami menemukannya dan sudah memperbaiki isu ini di Agustis 2019," jelas juru bicara Facebook, seperti yang dikutip dari laman Global News.

Tapi, menurut Alon Gal, CTO Hudson Rock yang menemukan kebocoran tersebut, data itu rentan disalah gunakan. Karena, peretas bisa saja memanfaatkan data pribadi seperti halnya nomor telepon dan identitas lain, untuk disalahgunakan.
"Kebocoran seperti ini tidak dilaporkan dan pada saat ini database tersebut menjadi jauh lebih mengkhawatirkan. Pelaku kejahatan bisa saja menggunakan informasi itu untuk penipuan, hack serta marketing," Jelas Gal.
Adapun informasi sensitif yang dikabarkan telah bocor di internet, antara lain yakni identitas pengguna facebook, nomor telepon, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, hingga alamat email.
Baca juga:
Wow, Aplikasi Clubhouse Tembus 8 Juta Download dalam Waktu Singkat
Dari 533 juta data pengguna yang dikabarkan bocor, pengguna Facebook yang berasal dari Amerika Serikat yang terdampak paling banyak, yakni 32 juta pengguna.
Sementara itu negara lainnya yang terdampak yakni Arab Saudi (28,8 juta pengguna), Inggris (11 juta pengguna), dan India (6,1 juta pengguna). Indonesia juga termasuk negara yang terdampak kebocoran data tersebut, yakni 130 ribu pengguna yang datanya tersebar di darkweb.

Namun kasus kebocoran data pengguna Facebook bukan kali pertamanya. Karena, sebelumnya firma konsultasi dari Inggris sekaligus pihak ketiga Facebook, Cambridge Analytica, mengambil 87 juta data pribadi pengguna Facebook tanpa persetujuan dari pihak Facebook.
Kemudian, data pengguna Facebook tersebut digunakan untuk iklan politik, yang membantu kampanye Donald Trump untuk memenangkan kursi presiden AS di tahun 2016 lalu. Skandal tersebut diungkap oleh sejumlah media seperti The Guardian dan The New York Times di tahun 2018 silam. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Peretas China di Balik Pencurian Siber Rp 440 Miliar Ditangkap di Thailand, Salah Satu Korbannya Jungkook BTS

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker

Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan

Hacker Klaim Bobol Data CPNS Kemenhan Tahun 2021

16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer

Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital

Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka

Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah
