Ladies, Berpuasa Membuat Kulit Cantik


Berpuasa memberi manfaat untuk kulit. (foto: unsplash/alexandra lammerink)
BERPUASA bukan hal baru untuk kaum muslim. Selain puasa sunnah di Senin dan Kamis, umat Islam wajib menjalankan puasa Ramadan selama sebulan penuh. Tak sekadar menahan haus dan lapar, berpuasa ternyata memberi banyak manfaat untuk tubuh. Kulit wajah ialah salah satu bagian tubuh yang menikmati manfaat berpuasa.
Meski tak akan langsung terlihat saat itu juga, manfaat puasa nyatanya bisa tetap dirasakan untuk kulit. Hal itu disebabkan terjadinya perubahan sistem kerja tubuh yang berdampak pada kulit. Berikut manfaat puasa bagi kesehatan dan kecantikan kulit, seperti dilansir Hellosehat.
1. Mencegah penuaan dini

Kulit butuh nutrisi agar sel-sel penyusunnya selalu sehat dan aktif membelah diri. Seiring pertambahan usia, pembuluh darah yang menyalurkan darah kaya nutrisi dan oksigen menuju seluruh tubuh menjadi semakin sensitif dan rentan mengalami kerusakan akibat penuaan.
Berpuasa membuat kamu kekurangan kalori dan sumber energi utama berupa glukosa. Tubuh pun menyesuaikan diri dengan melepaskan sejenis molekul yang disebut keton.
Pada suatu penelitian, diketahui bahwa keton turut merangsang pembelahan sel yang menyusun dinding pembuluh darah.
Pembelahan sel merupakan tanda bahwa sel-sel kamu masih muda dan sehat. Itu berarti kulitmu juga akan terhindar dari penuaan dini.
Meski demikian, penelitian tersebut baru dilakukan pada hewan. Masih diperlukan banyak penelitian pendukung untuk memastikan manfaat puasa untuk kulit manusia.
2. Menjaga kulit tetap sehat

Setiap tahun, sekitar 1 kilogram racun memasuki tubuh lewat makanan, kafein, obat-obatan, dan sumber lainnya.
Tubuh harus membuang racun-racun tersebut melalui proses detoksifikasi yang melibatkan organ tubuh, seperti hati, ginjal, sistem pencernaan, dan kulit.
Proses detoksifikasi yang terjadi saat puasa ternyata juga membawa manfaat bagi kulit kamu. Selama berpuasa, racun yang masuk ke tubuh akan berkurang sehingga organ-organ tubuh dapat melakukan detoksifikasi dengan lebih optimal. Tubuh yang bebas dari racun akan tecermin dari kulit yang sehat.
3. Mempercepat penyembuhan luka

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Southern California, Los Angeles, menemukan bahwa puasa berpotensi memulihkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian tersebut, berpuasa selama 2-4 hari dapat membuang sel imun yang sudah tua dan merangsang pembentukan sel yang baru.
Tubuh menggunakan berbagai mekanisme untuk menghemat energi saat berpuasa. Salah satunya dengan menguraikan sel-sel pada sistem kekebalan tubuh yang sudah rusak atau tidak lagi dibutuhkan.
Energi tubuh yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan juga dialihkan untuk proses tersebut. Dengan sistem kekebalan tubuh yang baru dan sel-sel tubuh yang aktif membelah, tubuhmu telah memiliki dua faktor kunci yang dapat mempercepat penyembuhan luka.
4. Mengatasi masalah kulit

Sebuah penelitian mengenai dermatitis pada hewan menunjukkan bahwa puasa jangka pendek selama 48 jam dapat mengurangi pembengkakan akibat dermatitis kontak. Penyakit itu biasanya timbul akibat paparan langsung dengan pemicunya.
Studi lain juga menunjukkan bahwa berpuasa selama 11 hari cukup efektif untuk meredakan gejala urtikaria. Gejala penyakit itu muncul kembali setelah partisipan penelitian berhenti berpuasa selama 3 hari.
Para peneliti menduga bahwa pengaruh itu ini terjadi karena tubuh tidak menghabiskan energi untuk mencerna makanan selama berpuasa. Tubuh justru lebih fokus untuk memulihkan diri dan sistem kekebalan tubuh guna melawan reaksi alergi yang memicu berbagai penyakit kulit.
Kebanyakan penelitian yang menyatakan manfaat puasa untuk kulit memang masih perlu dikaji lebih lanjut. Walaupun begitu, berpuasa tetap memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuhmu.
Agar manfaatnya bagi kulit lebih optimal, jangan lupa memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi dan air saat sahur dan berbuka puasa. Perbanyaklah makan makanan yang merangsang pembentukan kolagen untuk kulit sehat dan lembut.(dwi)
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
