Laboratorium Penyimpanan Darah Tali Pusat Indonesia Raih Akreditasi AABB
Ilustrasi Lab Bank Darah. (Foto: Cordlife)
MerahPutih.com - Laboratorium penyimpanan darah tali pusat PT Cordlife Persada kembali meraih akreditasi dari Associaton for the Advancement of Blood & Biotherapies atau AABB.
AABB merupakan organisasi non-profit yang melakukan audit operasional terhadap bank penyimpanan darah tali pusat hampir di seluruh dunia. Hasil audit diberikan perusahaan tersebut memiliki standar sertifikasi tertinggi di industri bank darah.
"Penyimpanan darah tali pusat ini penting bagi kesehatan individu di masa depan, di mana sel punca (stem cell) sendiri merupakan sel hidup yang digunakan untuk tranplantasi," ujar Country Director PT Cordlife Persada Retno Suprihatin, dalam keterangan resminya yang diterima merahputih.com.
Retno mengatakan penyimpanan darah tali pusat penting bagi kesehatan individu di masa depan. Sebab sel punca (stem cell) sendiri merupakan sel hidup yang digunakan untuk tranplantasi.
Baca juga:
Lebih dari 80 penyakit berat, seperti leukemia, talasemia, dan multiple myeloma; dapat diobati dengan sel punca dan lebih dari 60.000 transplantasi telah dilakukan di seluruh dunia menggunakan sel punca berasal dari darah tali pusat.
Sel punca dapat disimpan tanpa batas waktu jika penyimpanan dilakukan dengan benar, dan
dapat digunakan kapanpun dibutuhkan. Sel punca merupakan jenis sel khusus yang
memiliki dua sifat penting, yaitu mampu memperbanyak dan memperbarui diri, serta mampu berkembang menjadi sel dewasa yang melakukan hal berbeda.
.
“Kelebihan sel punca darah tali pusat lainnya adalah karena darah tali pusat memiliki sel
punca paling muda dibandingkan dengan sumber sel punca lain seperti sumsum tulang, dan
darah tepi," tambahnya.
Sementara itu, Dwi Astuti Handayani, Lab Manager PT Cordlife Persada mengatakan dalam melakukan pemrosesan darah, lab tersebut selalu sejalan dengan rekomendasi dari AABB dan Kemenkes RI. Pemrosesan dilaksanakan di biosafety cabinet yang berada di dalam ruang steril.
Baca juga:
"Dalam hal pemantauan suhu, kami menggunakan sistem monitoring ganda yang terdiri dari sistem peringatan otomatis serta pemeriksaan manual berkala," ujar Dwi. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas