Kurangi Impor LPG, Pengusaha Batu Bara Diberi Insentif
Batu Bara. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Pemerintah bakal memberikan berbagai insentif untuk proyek hilirisasi batu bara. Tujuannya, agar sektor hilir ini bisa ekonomis dan kompetitif, sehingga semakin berkembang.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menuturkan, program hilirisasi batu bara menjadi sasaran utama pemerintah ke depan. Salah satu proyek hilirisasi yang tengah dilakukan adalah gasifikasi batu bara kalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) yang nantinya digunakan untuk substitusi Liquefied Petroleum Gas atau LPG.
Baca Juga:
Pencabutan Subsidi Gas LP3 3Kg Bikin Rakyat Menjerit
Apabila proyek gasifikasi ini berkembang, diharapkan signifikan menekan angka impor LPG karena produk DME bisa menjadi substitusi LPG.
Apalagi, kata ia, impor LPG dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya permintaan LPG di Tanah Air.
“Karena pemanfaatan hilirisasi batu bara itu bisa menjadi substitusi LPG. Kalau bisa substitusi LPG, maka ini bisa amankan devisa cukup besar. Pemakaian LPG tiap tahun terus meningkat dan kita punya batu bara untuk memproduksi DME,” ujar Arifin.
Pada Rapat Terbatas, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia harus bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah, salah satunya batu bara, menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi. Hal tersebut harus dijalankan secara konsisten.
Indonesia, harus bergerak untuk pengembangan industri turunan dari batu bara, mulai dari industri peningkatan mutu (upgrading), pembuatan briket batu bara, pembuatan kokas, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara, sampai campuran batu bara-air.
“Gasifikasi batu bara menjadi syngas yang diperlukan industri petrokimia serta dimethyl ether (DME) yang sangat penting sebagai substitusi dari LPG. Kita tahu LPG kita ini masih impor, sehingga (gasifikasi) bisa mengurangi impor LPG kita,” ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Konsumen LPG 3 kg Diharapkan Beralih ke 5,5 Kg
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Permen Koperasi Bisa Kelola Tambang Hingga 2500 Hektar Segera Dikeluarkan, Syarat Tak Bakal Dipersulit
Keseruan Pameran Mineral dan Batu Bara Convention Expo (Minerba Convex) 2025 di Jakarta
Arsari Tambang Luncuran Envirotin Timah Ramah Lingkungan dalam Ajang Minerba Convex 2025
Sumber Mineral Kritis Dijadikan Alat Tawar di Tengah Perang Dagang
Kementerian ESDM Anggap Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina masih Batas Wajar, SPBU Swasta Telanjur Ogah Beli
DPR Tuntut Jawaban Konkret dari PGN dan Kemenperin Terkait Kebijakan Gas
Bahlil Ultimatum 190 Perusahaan Minerba Bayar Jaminan Reklamasi
Produksi Melebihi Rencana Kerja, 190 Izin Perusahaan Tambang Ditangguhkan
Kelangkaan BBM Terjadi di SPBU Swasta, Kemendag Tunggu Arahan Kemenko Perekonomian
SPBU Merek Asing Alami Kelangkaan BBM, Impor 1,4 Juta Kilo Dari AS Jadi Solusi Juta Kiloliter