Kulit Berminyak Tergantung Makanan, Kurangi Gula dan Karbohidrat

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 02 Juli 2024
Kulit Berminyak Tergantung Makanan, Kurangi Gula dan Karbohidrat

Makanan tinggi gula dapat membuat kulit berminyak. (Foto: Unsplash/Brooke Lark)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kulit berminyak terjadi karena sejumlah faktor. Apapun makanan yang kamu konsumsi dapat memengaruhi kesehatan kulit. Seperti makanan tinggi gula dan karbohidrat, keduanya dapat membuat kulit berminyak.

Menurut sejumlah penelitian, sering mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi gula dan karbohidrat akan meningkatkan produksi minyak di kulit.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan yang mengandung banyak gula meningkatkan produksi IGF-1, hormon peptida yang merangsang pertumbuhan. "Tetapi (IGF-1) juga dapat menyebabkan meningkatnya produksi sebum, alias minyak berlebih," kata Jenna Hope, konsultan nutrisi terdaftar dan pendiri Jenna Hope Nutrition Consultancy, seperti dikutip dari Byrdie.

Laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau agar tiap individu membatasi asupan gula, yakni cukup 50 gram sehari. Jumlah tersebut setara dengan empat sendok makan.

Baca juga:

6 Kandungan Wajib pada Serum untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat

Selain itu, lanjut Hope, makanan yang mengandung banyak karbohidrat olahan (roti putih, pasta putih, dan nasi putih), juga dapat meningkatkan produksi IGF-1. Hal ini membuat spageti dan bakso menjadi dua makanan yang paling dapat memicu produksi minyak berlebih pada kulit.

Sebagai gantinya, Hope menyarankan untuk mengonsumsi gandum utuh dan biji-bijian berwarna cokelat. Paling tidak, apabila kamu tetap ingin mengonsumsi karbohidrat olahan, kurangi takarannya untuk menjaga kesehatan kulit. Bonus lainnya ialah mengurangi asupan karbohidrat dapat mengecilkan perut. (ikh)

#Kesehatan #Kecantikan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan