Kuliner Jadi Penyumbang Terbesar PDB Ekonomi Kreatif


Sate salah satu makanan khas Indonesia. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)
BANYAK orang Indonesia yang memulai usaha di bidang kuliner, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun mengatakan kuliner menjadi subsektor penyumbang terbesar dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif.
Berdasarkan data yang ada, dikutip ANTARA, subsektor kuliner menyumbang Rp 455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp 1.134,9 triliun pada 2020.
“Dan ini merupakan subsektor yang juga menyerap tenaga kerja paling banyak. Kuliner menyerap 9,5 juta tenaga kerja dan dampak besar di sektor kuliner ini terasa di segala bidang dari perekonomian Indonesia,” kata Sandiaga dalam webinar Inovasi Bisnis F&B Tahunan Mitra Grabfood, Jumat (6/8).
Kemenparekraf juga sangat mendukung peluncuran program gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang membantu UMKM untuk masuk ke platform digital atau on boarding.
Baca juga:
Kuliner Ekstrem Daging Buaya Berbagai Negara, Salah Satunya dari Indonesia

Sandiaga menjelaskan sepanjang 2020 lalu, terdapat 3,7 juta UMKM yang on boarding sehingga total ada 11,7 UMKM yang bertransformasi ke ranah digital, dari yang sebelumnya hanya delapan juta. Menurutnya, angka tersebut sudah memenuhi sepertiga dari target 30 juta UMKM.
“Kalau sudah mencapai 30 juta maka akan terjadi konsolidasi. UMKM kita yang terdiri dari 64 juta ini akan semakin besar dampaknya terhadap ekonomi kita, mungkin terkonsolidasi dari segi jumlahnya tapi dari segi nilainya akan meningkat secara signifikan,” lanjutnya.
Sementara itu, selama diberlakukannya PPKM banyak masyarakat yang beralih ke belanja daring untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau sekadar mencari makanan. Menurut Sandiaga, peralihan ke ranah digital ini menjadikan belanja daring sebagai tempat yang unstoppable. Bahkan berdasarkan catatan transaksi Bank Indonesia, belanja online meningkat 64 peren pada semester pertama 2021.
Baca juga:
Dari Manis Menggoda hingga Ekstrem Menantang, 9 Kuliner Tanah Minahasa Wajib Dicicipi

“Ini ternyata dicatat juga oleh BI, nilai transkasi e-commerce pada semester pertama 2021 meningkat sebesar 64 persen kurang lebih menjadi Rp 186,7 triliun.
“Selain itu ada data y ang kita dapatkan dari beberapa penyedia layanan internet dan perusahaan besar seperti Google yang mencatat kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 635 triliiun.
Ia berharap ke depannya bisa terjalin kolaborasi yang lebih besar dengan banyak pihak, tidak hanya untuk ekonomi kreatif saja tapi juga pariwisata. (and)
Baca juga:
Lima Kuliner Khas Melayu Kalbar, Menu Wajib buat Para Food Traveller
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Deretan Menu Spesial ala Future Menu 2025 Ramaikan Industri Kuliner Indonesia

Dukung Gaya Hidup Sehat, ini nih Manfaat Sehat Jus Cold-Pressed

Menikmati Nuansa Sarapan Ala New York di Tengah Jakarta
