Kuldesak, Pemecah Kebuntuan Krisis Film Masa Reformasi

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 28 November 2021
Kuldesak, Pemecah Kebuntuan Krisis Film Masa Reformasi

Kuldesak didapuk sebagai film independen pertama di Indonesia. (kuldesak)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

INDUSTRI film Indonesia pernah mengalami masa disebut sebagai ‘mati suri perfilman Indonesia’ sekitar 1991 sampai 1998.

Masa-masa kritis tersebut terjadi karena para sineas harus berhadapan dengan banyaknya televisi swasta dan munculnya teknologi VCD, LD, dan DVD sebagai pemasok film-film dari luar negeri.

Baca Juga:

Cara Cerdas Mencegah Anak Menonton Film Dewasa di Layanan Streaming

Dilansir dari Cinema Poetica Research Center, tercatat pada dekade 1990-an produksi film nasional komersial hanya berjumlah 332 film.

Bahkan menurun lebih dari setengah jika dibandingkan jumlah produksi pada 1980-an hingga mencapai 732 film. Sampai pada 1998 dan 1999 kemerosotan itu mencapai titik nadir.

kuldesak
Acara 20 tahun memperingati Kuldesak pada 2018. (twitter@billboard_ina)

Dalam periode dua tahun tersebut, hanya ada delapan film lokal masuk bioskop. Faktor krisis ekonomi dan gonjang-ganjing politik menjadi utama merosotnya jumlah film lokal di bioskop.

Tidak ingin terus terperosot ke jurang begitu dalam, par asineas muda lokal melahirkan etos produksi secara mandiri melalui film independen.

Baca Juga:

Mengenal Lebih Dekat Film 'Autobiography'

Semangat memecah kebuntuan dipelopori sineas muda tersebut justru dengan membuat film dalam bahasa Indonesia bermakna Jalan Buntu atau Kuldesak.

Mira Lesmana, Riri Riza, Rizal Mantovani, dan Nan T Achnas berusaha mendobrak segala formalitas produksi film di masa Orde Baru dengan mengangkat problematika anak muda kalangan kelas menengah Jakarta seperti narkoba, homoseksualitas, dan kesedihan.

Film antologi terdiri dari empat film pendek dengan semangat independen tersebut digarap secara sembunyi-sembunyi dari 1996 sampai 1998. Keempat sutradara Kuldesak mengabaikan peraturan legal-formal rezim Orde Baru tentang produksi film untuk menghemat tenaga, waktu, dan biaya.

Mereka juga kompak untuk tidak mendaftarkan rencana produksi Kuldesak kepada Direktorat Pembinaan Film dan Rekaman Video Departemen Penerangan. Mereka juga tidak mendaftarkan diri sebagai anggota Karyawan Film Dan Televisi (KFT) maupun Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI).

Selain itu, untuk menghindari semua jalur birokrasi resmi, tim Kuldesak menanggung biaya produksi fim secara swadaya. Para pemeran juga secara sukarela turut membantu produksinya. Lalu, untuk kebutuhan distribusi, tim Kuldesak mencari sumber pendanaan asing.

kuldesak
Dua sutradara dari film Kuldesak, Riri Riza dan Mira Lesmana. (instagram@rizariri)

Tanpa disangka, berkat sejumlah perubahan dipicu gejolak politik nasional, Kuldesak berhasil tayang di jaringan bioskop nasional pada 27 November 1998 di tiga bioskop Jakarta, dan setelagnya mulai membuka jadwal tayang tiga kota lain, mulai dari Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

Pemutaran Kuldesak bisa dikatakan sukses mengundang perhatian kalangan anak muda. Bahkan di beberapa kota, antrean penonton mengular hingga luar bangunan bioskop. Dalam sejumlah liputan media, Kuldesak disebut sebagai film independen pertama di Indonesia.

Senada dengan beberapa media, penulis buku Katalog Film Indonesia, JB Kristanto mengatakan “Kuldesak terbukti bisa memberi warna baru dan segar pada perfilman nasional,” tulis mantan jurnalis Kompas dalam ulasannya pada 5 Desember 1998. (far)

Baca Juga:

Negeri Aing Juga Punya Film Balapan Seru!

#November Jagoan Film Negeri Aing #20 Tahun Kuldesak #Hari Reformasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo
Suara Ibu Indonesia menuntut Kapolda Metro Jaya membebaskan mahasiswa yang ditahan usai demo damai. Mereka ingin keadilan untuk generasi muda.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 27 Mei 2025
Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo
Fun
Diskusi Panel Monash University Ungkap Peran Perempuan dalam Reformasi 1998
Ruang bagi sederet perempuan yang ikut aksi pada 1998 untuk berbagi kisah serta pengalaman mereka.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 02 Juni 2023
Diskusi Panel Monash University Ungkap Peran Perempuan dalam Reformasi 1998
Indonesia
25 Tahun Reformasi, Adian: Kebebasan Saat Ini Tidak Didapat Gratis
Ratusan mahasiswa dari sejumlah provinsi memperingati 25 Tahun Reformasi.
Zulfikar Sy - Minggu, 14 Mei 2023
25 Tahun Reformasi, Adian: Kebebasan Saat Ini Tidak Didapat Gratis
Indonesia
Ganjar Singgung Pelanggaran HAM dan Korupsi di Peringatan 25 Tahun Reformasi
Ganjar Pranowo menghadiri pameran foto "25 Tahun Reformasi" yang digelar Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98).
Zulfikar Sy - Sabtu, 13 Mei 2023
Ganjar Singgung Pelanggaran HAM dan Korupsi di Peringatan 25 Tahun Reformasi
Bagikan