Kubu Jokowi Nilai Orasi Prabowo Terkait 'Tampang Boyolali' Kampanyekan Narasi Pesimisme


Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga (Foto: Screenshot iNewsTV)
MerahPutih.Com - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai, apa yang dinyatakan Prabowo Subianto "Tampang Boyolali" telah menjurus kepada kampanye SARA.
Padahal, dalam aturan berkampanye tidak dibenarkan mendiskreditkan suku atau agama tertentu. Justru sebaliknya, dalam kampanye, paslon diharapkan dapat menyampaikan program yang membangun bangsa.
"Namanya kampanye itu adalah kampanye yang menawarkan program-program untuk membangun bangsa bukan isinya malah mengdiskreditkan satu daerah tertentu," kata Arya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Sebelumnya, dalam peresmian kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Prabowo menyindir "tampang Boyolali."

Di hadapan pendukung yang hadir, Prabowo menyebut bahwa Jakarta dipenuhi gedung menjulang tinggi dan hotel-hotel mewah. Namun, dia yakin warga Boyolali tidak pernah menginjakkan kaki di hotel mewah itu.
"Selalu arahnya ke pesimisme, arahnya kita lihat seakan-akan merendahkan bahwa orang daerah tersebut tidak mampu maju seperti kondisi Indonesia saat ini, karena selalu yang dibawa itu kondisi pesimisme, akibatnya dinilai orang tersebut, daerah tersebut, orang-orangnya tidak akan mampu ke hotel," ucap Arya.
Jadi menurut dia, wajar jika masyarakat tersinggung dan marah terhadap pernyataan Capres nomor 02 itu.
"Karena selalu bahwa perspektifnya perspektif negatif, perspektifnya ke sesuatu yang mengarah ke pesimisme, itu yang kami lihat dari kondisi sehingga mencuatnya kasus Boyolali," tandas pemilik nama lengkap Arya Mahendra Sinulingga ini.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Populer, Kader PKS Suhaimi Berpeluang Besar Jadi Pengganti Sandiaga Uno
Bagikan
Berita Terkait
Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku
