KTT G20 Bisa Tingkatkan Perekonomian Bali


Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Foto: ANTARA/Anom Prihantoro
MerahPutih.com - Bali dipercaya sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyebut, perhelatan KTT G20 di Pulau Dewata seperti durian runtuh. Sebab, agenda internasional itu mampu meningkatkan perekonomian nasional terutama sektor pariwisata.
Baca Juga
Anwar Abbas melanjutkan, perekonomian wisata dan hotel di Bali kembali meningkat pasca-pandemi COVID-19. Apalagi, jumlah delegasi G20 yang hadir dan terlibat dalam rangkaian event besar ini mencapai 21 ribu orang.
"Di mana naiknya tingkat hunian kamar hotel di Bali sehingga penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel dan kuliner serta transportasi tentu akan meningkat," kata Anwar dalam siaran pers tertulisnya, Senin (14/11).
Anwar juga memperkirakan sebanyak 80 persen dari jumlah para pekerja perhotelan sempat dirumahkan di masa pandemi sekarang sudah dipekerjakan kembali.
"Tentu ini menggembirakan bagi rakyat Bali karena dengan adanya KTT G20 ini, Bali benar-benar bagaikan mendapat durian runtuh," ujar dia.
Baca Juga
Polda Bali Awasi Pembatasan Aktivitas Warga saat KTT G20 Berlangsung
Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi maka perekonomian Bali tentu akan semakin membaik dan lebih memberikan harapan.
"Sehingga diharapkan akan berimbas ke daerah-daerah lain di Tanah Air," jelas dia.
Sekedar informasi, sejumlah pemimpin negara dunia dan lembaga internasional kini berkumpul di Bali. Mereka akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah tiba dengan Pesawat kepresidenan AS, Air Force One di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 21.46 WITA, Minggu (13/11).
Sejumlah tokoh lain juga sudah hadir, termasuk Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen yang tiba.
Pada Senin (14/11) ini, sejumlah pemimpin dunia juga sudah dijadwalkan datang. Di antaranya Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Menteri Luar Negeri Brazil Carlos Alberto Franco Franca, dan Menteri Luar Negeri Suriname Albert E. Ramdin. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah

Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah

Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan

Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan

OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito

Singgung Konflik dengan GAM, Muhammadiyah Minta Polemik Perebutan 4 Pulau Ditangani secara Tepat agar Tidak Timbulkan Disintegrasi

Kantor Muhammadiyah Solo Terbakar, Korsleting Listrik Diduga Jadi Penyebab

Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia

Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?
