KTT G20 Bisa Tingkatkan Perekonomian Bali

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 14 November 2022
KTT G20 Bisa Tingkatkan Perekonomian Bali

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas. Foto: ANTARA/Anom Prihantoro

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bali dipercaya sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyebut, perhelatan KTT G20 di Pulau Dewata seperti durian runtuh. Sebab, agenda internasional itu mampu meningkatkan perekonomian nasional terutama sektor pariwisata.

Baca Juga

Biden dan PM Jepang Sudah di Bali

Anwar Abbas melanjutkan, perekonomian wisata dan hotel di Bali kembali meningkat pasca-pandemi COVID-19. Apalagi, jumlah delegasi G20 yang hadir dan terlibat dalam rangkaian event besar ini mencapai 21 ribu orang.

"Di mana naiknya tingkat hunian kamar hotel di Bali sehingga penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel dan kuliner serta transportasi tentu akan meningkat," kata Anwar dalam siaran pers tertulisnya, Senin (14/11).

Anwar juga memperkirakan sebanyak 80 persen dari jumlah para pekerja perhotelan sempat dirumahkan di masa pandemi sekarang sudah dipekerjakan kembali.

"Tentu ini menggembirakan bagi rakyat Bali karena dengan adanya KTT G20 ini, Bali benar-benar bagaikan mendapat durian runtuh," ujar dia.

Baca Juga

Polda Bali Awasi Pembatasan Aktivitas Warga saat KTT G20 Berlangsung

Menurut dia, hal tersebut bisa terjadi maka perekonomian Bali tentu akan semakin membaik dan lebih memberikan harapan.

"Sehingga diharapkan akan berimbas ke daerah-daerah lain di Tanah Air," jelas dia.

Sekedar informasi, sejumlah pemimpin negara dunia dan lembaga internasional kini berkumpul di Bali. Mereka akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sudah tiba dengan Pesawat kepresidenan AS, Air Force One di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 21.46 WITA, Minggu (13/11).

Sejumlah tokoh lain juga sudah hadir, termasuk Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen yang tiba.

Pada Senin (14/11) ini, sejumlah pemimpin dunia juga sudah dijadwalkan datang. Di antaranya Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Menteri Luar Negeri Brazil Carlos Alberto Franco Franca, dan Menteri Luar Negeri Suriname Albert E. Ramdin. (Knu)

Baca Juga

TNI Siapkan Prosedur Evakuasi Delegasi KTT G20 Lewat Laut

#KTT G20 #G20 #Muhammadiyah
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Perubahan status Pam Jaya bukan sekadar urusan tata kelola, melainkan langkah strategis untuk menyelamatkan Jakarta dari penurunan tanah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Indonesia
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Muhammadiyah DKI mendukung transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda. Langkah ini dinilai menjadi strategi yang tepat.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Indonesia
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Perubahan ini membuat perusahaan harus tumbuh lebih sehat secara kelembagaan dan finansial
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Indonesia
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Sebagian besar wadah makanan masih dipasok dari luar negeri karena dianggap memiliki kualitas lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Indonesia
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Pelayanan publik harus tetap menjadi fokus utama PAM Jaya dalam perubahan statusnya menjadi perseroda.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Para elit politik hendaknya lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku santun, sederhana, dan memiliki kepedulian tinggi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Agustus 2025
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Indonesia
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Sementara Muhammadiyah belum mendapatkan lahan untuk dikelola, NU sudah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) untuk mengelola bekas PKP2B PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Indonesia
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan
Menkeu RI mendorong langkah penguatan lembaga keuangan multilateral, peningkatan pembiayaan konsesional, percepatan mobilisasi modal swasta, serta "creative blended finance".
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan
Bagikan