HUT Jakarta

Kronik Betawi, Dinamika Masyarakat Betawi saat Bersinggungan dengan Modernisme

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 22 Juni 2021
Kronik Betawi, Dinamika Masyarakat Betawi saat Bersinggungan dengan Modernisme

Potret Betawi dalam Kronik Betawi (Foto: Ratih Kumala)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JAKARTA merupakan kota metropolitan yang terlihat begitu menjanjikan. Banyak pendatang hijrah ke Jakarta untuk sekedar memperbaiki nasib. Hanya berselang beberapa tahun menetap di ibukota negara ini, mereka kemudian memproklamirkan dirinya sebagai orang Jakarta. Padahal mereka hanya bermodalkan KTP Jakarta.

Meski demikian, ada begitu banyak sejarah tentang kota ini yang terkubur dan tidak diketahui oleh para pendatang ber KTP Jakarta tersebut. Mereka tidak tahu bahwa Menteng yang dikenal daerah elit tersebut sesungguhnya adalah nama buah.

Selain itu, orang-orang Jakarta tidak tahu bahwa zaman dahulu di daerah Kebon Jeruk memang terdapat hamparan pohon jeruk yang cukup luas. Pun mereka tidak tahu kebenaran dari orang Betawi yang dikenal doyan kawin.

Baca juga:

Blok M, dari Kota Satelit Ibu Kota ke Creative Hub Keren Masa Kini

Mereka tidak cukup beruntung untuk menyaksikan potret Jakarta versi original. Sebaliknya, mereka cukup puas melihat gedung-gedung tinggi di Jakarta.

Lantas, benarkah sebuah peradaban modern menggilas peradaban original? Apakah kehidupan modern memang jauh lebih baik dibandingkan budaya lokal sehingga patut menyingkirkan budaya asli?

Kronik Betawi, Dinamika Masyarakat Betawi saat Bersinggungan dengan Modernisme
Potret Jakarta (dulu Batavia) tahun 1927. (Foto: blokbetawi)

Dalam novel Kronik Betawi, sang penulis, Ratih Kumala menyoroti transformasi Jakarta dari dulu hingga kini. Melihat apa saja yang sudah tergusur atau terabaikan di ibukota. Selain itu, kita juga bisa melihat perjalanan Betawi dan anak Betawi yang harus berjuang berhadapan dengan modernisasi.

Kronik Betawi mengangkat dinamika tiga bersaudara asli Betawi beserta permasalahan yang mereka hadapi. Ketiga kakak beradik tersebut yakni Haji Jaelani, Haji Jarkasi, serta adik mereka Juleha. Persoalan yang dihadapi ketiganya mewakili seluruh lapisan masyarakat Betawi.

Baca juga:

Makna di Balik Prosesi Pernikahan Betawi

Misalnya, Haji Jaelani, pengusaha sapi perah yang harus menelan pil pahit tatkala tanah warisan orang tuanya kena gusur. Dirinya berharap ayahnya mau mengajarkan mantera Jiung yang digunakan saat menghadapi tentara Jepang. Ia berharap dengan menguasai ilmu ayahnya, ia tidak perlu menghadapi penggusuran.

Sementara saudaranya Haji Jarkasi juga harus menghadapi problematika yang tidak kalah menyedihkan. Sebagai seorang seniman Betawi, ia tidak mendapatkan upah setimpal dari apa yang ia upayakan. Situasi semakin memburuk ketika kian hari kian sedikit orang yang memiliki minat pada kesenian Betawi. Sepi order dan dia juga harus ikhlas menerima bayaran seadanya.

Terakhir ada adik mereka Juleha yang terjebak dalam pernikahan poligami. "Emang orang Betawi itu tukang kawin ye? Aye kaga setuju kalo ini dibilang tradisi," ujarnya.

Kita juga bisa nelihat bagaimana potret masyarakat Betawi yang sudah terpapar modernisme memiliki dua sikap berbeda. Togar yang lebih suka musik Rock and Roll daripada Gambang Kromong dan Edah yanh masih menyukai budayanya sendiri. Edah yang merupakan anak Jarkasi itu juga digambarkan pandai menari. (avia)

Baca juga:

2021 Menandakan Dua Tahun HUT DKI Jakarta Tanpa Kehadiran Jakarta Fair

#HUT Jakarta #Suku Betawi #Budaya Betawi #Tradisi Betawi #DKI Jakarta #Jakarta #Buku Novel #Buku
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Dalam mengelola anggaran, Pemprov DKI mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah pusat berdasarkan perencanaan yang baik, belanja yang semakin efisien dan efektif, serta pengelolaan kas yang prudent demi menjamin kesinambungan fiskal.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Jakarta Barat Krisis Lahan Makam, Cuma TPU Tegal Alur Unit Kristen yang Masih Tersedia
10 TPU di Jakarta Barat sudah tidak lagi memiliki lahan baru untuk pemakaman
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Jakarta Barat Krisis Lahan Makam, Cuma TPU Tegal Alur Unit Kristen yang Masih Tersedia
Indonesia
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global
Mungkin saja IKJ nantinya memiliki dua lokasi seperti kampus Universitas Indoneia di Depok dan Salemba Jakarta.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global
Indonesia
Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun
Potensi pendapatan daerah dari dua sektor pajak kendaraan listrik seharusnya cukup besar.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
 Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Merupakan bagian dari Program Kerja Wali Kota Jakarta Timur Bidang Pendidikan bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Indonesia
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Pemda harus menyesuaikan pendekatan perencanaan daerah melalui dua strategi utama, yakni perubahan perilaku belanja agar lebih efisien dan terukur, serta eksplorasi sumber fiskal baru.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Indonesia
Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai
Koordinator komunitas sudah meminta maaf atas kejadian tersebut yang membuat Eco Park tidak kondusif.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park
Pramono bahkan baru mengetahui ada komunitas fotografi yang meminta uang dari warga yang memotret di taman sana.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park
Berita Foto
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi teaterikal mahasiswa dalam demo peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di Jl Merdeka Selatan, Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Bagikan