Krisis Rusia Picu Rupiah Terpuruk


MerahPutih Keuangan – Pemerintah akan segera berkoodrinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Hal tersebut dipicu dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
“Kita akan terus berkoordinasi. Siang ini kita ketemu,” kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di kantornya, Jakarta, Selasa (16/12).
Lebih lanjut Bambang menjelaskan terpuruknya nilai tukar rupiah dipicu dari krisis ekonomi yang terjadi di Rusia. Imbas dari krisis tersebut menjalar ke berbagai negara di belahan dunia, termasuk di Indonesia.
“Negara-negara berkembang terkena imbasnya. Itu yang sekarang harus kita antisipasi,” tambah Bambang yang juga akademisi asal Universitas Indonesia.
Sekedar informasi Menurut kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), hari ini rupiah ditetapkan Rp 12.900 per dolar AS.
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Daftar Stimulus Baru Yang Disiapkan Bagi Rakyat, Termasuk Buat Pengemudi Ojol

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
