KPK 'Dibuang' dari Pembahasan DIM RUU KUHAP, Ada Apa?
KPK Dalami Pembelian Aset Properti hingga Valas oleh Tersangka Korupsi ASDP. (Foto: MerahPutih.com)
Merahputih.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, mengungkapkan bahwa lembaganya tidak dilibatkan dalam pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang Kitab Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) oleh pemerintah.
“Setahu saya, sampai dengan hari-hari terakhir memang KPK tidak dilibatkan,” ujar Setyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (17/7).
KPK hingga saat ini sedang mengkaji RUU KUHAP tersebut bersama para pakar. Kajian ini difokuskan untuk membandingkan draf RUU KUHAP dengan UU Nomor 19 Tahun 2019 yang merupakan revisi kedua UU KPK.
Baca juga:
Sebelumnya, pemerintah telah menandatangani naskah DIM RUU KUHAP pada 23 Juni 2025. Uniknya, dalam acara penandatanganan tersebut, pimpinan KPK tidak terlihat hadir.
Padahal, sejumlah pejabat penting seperti Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Ketua Mahkamah Agung Sunarto, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo turut hadir dan menandatangani naskah tersebut.
Saat ini, RUU KUHAP sedang dibahas sebagai RUU prioritas 2025 oleh Komisi III DPR RI dalam program legislasi nasional.
Baca juga:
Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Komisi III DPR RI sendiri telah menyelesaikan pembahasan 1.676 poin DIM RUU KUHAP pada Kamis (10/7).
Selanjutnya, pada Senin (21/7), dijadwalkan penyerahan hasil kerja Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi kepada Panja, yang akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Cegah Penyimpangan, Kemenhaj Ajak KPK dan Kejagung Kawal Layanan Haji 2026
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Hormati Proses Hukum