Headline

KPAI Tegaskan Sebutan “Dasar Ahok” Kepada Bocah JSZ Tidak Elok

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 31 Oktober 2017
KPAI Tegaskan Sebutan “Dasar Ahok” Kepada Bocah JSZ Tidak Elok

Komisioner KPAI Retno Listyarti. (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Seorang bocah SD di Pasar Rebo diberi julukan “Dasar Ahok” oleh teman-temannya. Bocah berinisial JSZ itu mengaku layaknya dirundung oleh teman-temannya dengan julukan tersebut.

Kejadian tersebut langsung mendapat perhatian dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti. Menurut Retno julukan Ahok yang dilakukan murid-murid SD Pasar Rebo, Jakarta Timur berkonotasi negatif akibat dampak Pilgub DKI 2017.

"Saat itu, julukan Ahok dirasa positif karena pada 2015 tersebut, Pak Ahok adalah gubenur yang banyak mendapatkan pujian," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (31/10).

Retno Listyarti sebagaimana dilansir Antara mengatakan kondisi tersebut memang dibiarkan oleh guru kelas dan guru agama di sekolah JSZ karena anak-anak lain tidak bermaksud melakukan perundungan. Pihak sekolah menjelaskan JSZ sudah lama dijuluki Ahok dengan dugaan karena dia secara fisik memang putih, sipit dan ganteng.

Namun pasca-Pilkada DKI, kata dia, panggillan Ahok terhadap JSZ terlontar jika melakukan suatu keisengan terhadap teman-temannya di kelas sampai teman-temannya.

"Menurut pihak sekolah, saat keisengan terjadi itulah terlontar kata 'Dasar Ahok!'," kata dia.

Retno mengatakan pihaknya menilai dari titik tersebut perundungan terhadap JSZ terjadi. Awalnya, makna nama Ahok yang sebelumnya positif kemudian bergeser menjadi bermakna negatif.

Hal itu juga, kata dia, yang diduga kuat menjadi alasan bagi orangtua JSZ yang berencana memindahkan SB ke sekolah lain setelah pembagian rapor semester ganjil.

Pihak sekolah, lanjut dia, juga menyatakan orang tua JSZ tidak pernah melapor ke sekolah terkait dugaan tindak kekerasan dan persekusi. Akan tetapi, sekolah mengakui JSZ sudah tidak masuk selama seminggu dan pihak sekolah belum sempat melakukan kunjungan ke rumah.

"KPAI akan melakukan 'home visit' untuk menemui ananda JSZ dan keluarganya di hari lain. Karena tadi tidak memungkinkan lantaran pihak keluarga JSZ masih dimintai keterangan di kepolisian," kata dia.

KPAI prihatin dan akan terus mendalami kasus itu. Jika memang JSZ membutuhkan pemulihan secara psikologis maka KPAI akan merujuk P2TP2A Jakarta untuk mendampingi.

"Jika memang ada luka pada tubuh ananda JSZ maka KPAI akan merujuk pada rumah sakit terdekat untuk pengobatan. Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga sempat berkoordinasi dengan KPAI untuk pendampingan ananda JSZ dan keluarga jika dibutuhkan," kata Retno Listyarti.(*)

#Persekusi #Kasus Persekusi #Kasus Ahok #KPAI
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Indonesia
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
KPAI juga meminta guru dan pihak sekolah memberi edukasi mengenai demokrasi dan sosial politik yang tepat pada anak.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Keterlibatan Anak dalam Demonstrasi Berisiko dan Mengancam Keselamatan, KPAI Ingatkan Orang Tua
Indonesia
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Penggerakan pelajar diduga melalui pesan broadcast melalui WhatsApp (WA) oleh para alumni, berdasarkan analisis KPAI.
Frengky Aruan - Selasa, 02 September 2025
Dugaan Adanya Penggerakan Pelajar dalam Demonstrasi Berujung Ricuh, KPAI Melakukan Pendalaman
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Indonesia
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
KPAI meminta pemerintah untuk memblokir game Roblox. Namun, hal itu berlaku jika mereka terbukti melanggar UU ITE.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Pemerintah Didesak Blokir Roblox, KPAI: Jika Mereka Terbukti Melanggar UU ITE
Indonesia
Putusan MA Gratiskan SD-SMP, KPAI Optimistis Turunkan Angka Putus Sekolah
Putusan MK bersifat final dan mengikat, serta harus segera diimplementasikan
Wisnu Cipto - Rabu, 28 Mei 2025
Putusan MA Gratiskan SD-SMP, KPAI Optimistis Turunkan Angka Putus Sekolah
Indonesia
KPAI Minta Kepolisian Tindak Tegas Produsen Jajanan Anak yang Mengandung Unsur Babi
KPAI menilai sebagai penipuan ketika produk dengan label halal mengandung unsur babi, terlebih menyasar segmen anak-anak.
Frengky Aruan - Jumat, 25 April 2025
KPAI Minta Kepolisian Tindak Tegas Produsen Jajanan Anak yang Mengandung Unsur Babi
Indonesia
Aksi Bejat Kapolres Non-Aktif Ngada Bisa Masuk Kategori Baru Kejahatan TPPO
Tak hanya mencabuli ketiga korban anak, Kapolres Ngada non-aktif itu juga merekam semua perbuatan seksualnya lalu videonya dikirim ke situs porno Australia.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 Maret 2025
Aksi Bejat Kapolres Non-Aktif Ngada Bisa Masuk Kategori Baru Kejahatan TPPO
Bagikan