Kowani: Anak Perlu Dapatkan Literasi Media Sosial

Ilustrasi anak-anak (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan anak-anak perlu mendapatkan literasi media sosial yang bertujuan agar dapat memiliki kemampuan dalam menyaring informasi yang masuk.
"Pada era kemajuan teknologi dan informasi saat ini, literasi bagi pengguna media sosial sangat penting agar pengguna memiliki kemampuan filter terutama bagi anak-anak," ujar Giwo di Jakarta, Sabtu (10/6).
Dia mengatakan apa yang dilakukan meski diniatkan sebagai wujud ekspresi, bisa jadi sudut pandang orang lain dipahami secara berbeda.
"Jadi kehati-hatian sangat penting agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan," tambah dia.
Untuk itu, Kowani meminta semua pihak mendukung upaya memastikan semua anak aman dari segala bentuk kejahatan seksual, kekerasan, eksploitasi dan persekusi, serta meminta anak Indonesia mendapatkan literasi agar terbiasa menggunakan media sosial secara aman.
"Pihak kepolisian juga harus dapat menindak tegas kepada pelaku tindakan kejahatan seksual, kekerasan, ekspoitasi dan perkusi terhadap perempuan dan anak, dengan lebih memprioritaskan laporan dan menindaklanjuti kasus-kasus tersebut." Kowani memiliki komitmen melakukan sejumlah langkah strategis berikut yakni meningkatkan advokasi kepada penyelenggara negara, baik pusat maupun daerah dalam mewujudkan kebijakan yang ramah terhadap perempuan dan anak, kemudian melakukan terobosan dengan mengembangkan model-model sosialisasi, edukasi untuk peningkatan pemahaman, kapasitas dan keterlibatan masyarakat dalam perlindungan perempuan dan anak; juga menjalin kerja sama intensif dengan pelaku media untuk pemajuan perlindungan perempuan dan anak.
Selain itu meningkatkan kerja sama dan kemitraan dengan pelaku usaha, tokoh agama, tokoh adat dan pelaku budaya untuk pemajuan dan percepatan capain perlindungan perempuan dan anak, membangun mekanisme pengaduan kasus kekerasan perempuan dan anak yang terintegrasi, serta mengembangkan layanan rehabilitasi secara komprehensif baik kepada korban maupun pelaku.
"Kowani berpandangan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apapun, siapapun korbannya dan siapapun pelakunya tidak dibenarkan. semua warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan nyaman," tegas dia.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
