Koperasi Merah Putih Jualan Pangan Produksi BUMN ID FOOD, Dari Beras Sampai Sagu


Beras. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah terus mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Salah satu targetnya, koperasi bakal jualan bahan pokok bagi masyarakat.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD berkomitmen memenuhi kebutuhan pokok masyarakat melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang saat ini mulai diluncurkan di berbagai provinsi.
Dukungan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyediaan suplai pangan strategis berupa gula, beras, minyak goreng, dan komoditas lainnya untuk kebutuhan operasional dan distribusi Koperasi Merah Putih.
"Ini merupakan bentuk sinergi antar BUMN dan koperasi dalam memperkuat rantai pasok pangan dari hulu ke hilir, sekaligus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di tingkat desa/kelurahan," ujar Direktur Utama ID FOOD Ghimoyo di Jakarta, Senin (16/6).
Baca juga:
Kemendes Klaim 90 Persen Desa Sudah Gelar Musyawarah Pembentukan Koperasi Merah Putih
ID FOOD melalui jaringan cabang dan kantor distribusinya yang tersebar dari Aceh hingga Papua akan menyalurkan komoditas pangan ke sejumlah titik distribusi Koperasi.
Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Sumatera Selatan, Senin (16/6), menjadi tahap awal, di mana ID FOOD sudah mulai memasok komoditas gula kristal putih sebanyak 5 ton, minyak goreng 5 ton, beras 5 ton, tepung 2 ton, dan sagu 2 ton.
ID FOOD melibatkan anak dan cucu perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan dan logistik, seperti PT Rajawali Nusindo, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT GIEB Indonesia, dan BGR Logistik Indonesia.
Saat ini ID FOOD memiliki 1.075 gudang dengan kapasitas 2,4 juta ton yang tersebar di seluruh provinsi. Selain itu, perusahaan juga didukung oleh 900 armada logistik.
Dukungan ID FOOD dalam program ini menjadi langkah konkret dalam memastikan distribusi pangan dari produsen langsung ke masyarakat secara efisien.
Selain itu juga merupakan bagian dari strategi stabilisasi harga pangan di tingkat desa/kelurahan.
"Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menghindari ketergantungan pada rantai distribusi panjang yang kerap menimbulkan lonjakan harga," kata Ghimoyo. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Rp 16 Triliun APBN Digelontorkan ke Bank, Koperasi Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Pinjaman

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Prabowo Senang Bupati Bangun Irigasi, Produksi Pangan Tetap Naik Saat Hadapi Musim Kering

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Pemerintah Pantau Penggilingan Padi, Harga Beras Harus Sesuai HET
