Konflik Palestina

Konflik Mahmoud Abbas dan Kelompok Hamas Ancam Persatuan Palestina

Eddy FloEddy Flo - Senin, 30 April 2018
Konflik Mahmoud Abbas dan Kelompok Hamas Ancam Persatuan Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendengarkan saat konferensi pengumuman hasil awal Sensus Umum Populasi, Perumahan dan Pembangunan, di Ramallah (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Di tengah kesibukan menghadapi pendudukan Israel dan rencana Amerika Serikat memindahkan kantor kedutaannya ke Yerusalem, Palestina justru mengalami konflik internal yang serius.

Presiden Mahmoud Abbas terlibat pertentangan keras dengan kelompok Hamas. Posisi Abbas sebagai kepala negara digoyang tudingan upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, yang nota bene berasal dari faksi Hamas.

Kelompok Hamas menuding sejumlah pejabat Pemerintah Palestina berupaya membunuh Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pada 13 Maret.

Pemimpin Polisi dari Kelompok Hamas
Kepala polisi Hamas Tayseer al-Batish memeriksa lokasi ledakan yang menargetkan rombongan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, di utara Jalur Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyalahkan Hamas beberapa saat setelah serangan bom di Gaza, tempat Hamdallah, yang mengepalai rombongan Palestina untuk mengupayakan rujuk dengan Hamas, selamat dari kejadian itu tanpa cedera.

Saling tuduh mengenai serangan terhadap rombongan Hamdallah itu memperbesar perpecahan politik kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dengan pemerintahan Abbas, yang didukung negara Barat.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza, Eyad al-Bozom, dalam jumpa pers pada Sabtu mengatakan bahwa tiga pejabat tinggi dari Pemerintahan Palestina, yang berkedudukan di Tepi Barat, mendalangi upaya pembunuhan terhadap perdana menteri itu.

Mahmoud Abbas dan Recep Tayyip Erdogan
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Turki Recep Tayyip Edrogan (Foto: xinhua)

Pemerintah Palestina langsung membantah tudingan itu.

Tiga orang, yang dinyatakan Hamas sebagai tersangka dalam pengeboman itu, tewas dalam tembak-menembak dengan pasukan Hamas di Gaza pada 22 Maret.

Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Minggu (29/4) Kementerian Dalam Negeri Gaza juga menampilkan sebuah video yang berisi sejumlah pengakuan oleh empat orang tahanan. Mereka mengaku menjadi bagian dari kelompok penyerang yang dikepalai oleh pejabat-pejabat Otoritas Palestina.

Mereka tidak menampilkan bukti lebih jauh.

Upaya pembunuhan politik itu telah menggagalkan upaya rekonsiliasi perpecahan antara dua faksi utama di Palestina -- Hamas, yang mendominasi di Jalur Gaza, dan Fatah, yang menguasai pemerintahan Otoritas Palestina di Tepi Barat.

Kelompok Militan Hamas
Militan Hamas Palestina mengikuti latihan militer saat persiapan menghadapi konfrontansi dengan Israel, di selatan Jalur Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Khalil al-Hayya, wakil kepala Hamas di Gaza, dalam konferensi pers terpisah mengatakan bahwa para dalang ini "berniat untuk menggagalkan rekonsiliasi." Al-Bozom mengatakan bahwa para pejabat Otoritas Palestina yang sama juga menjadi dalang upaya pembunuhan terhadap kepala keamanan Hamas Tawfeeq Abu Naeem pada Oktober tahun lalu di Gaza.

Sementara itu, juru bicara badan keamanan Otoritas Palestina balik menuding Hamas terkait insiden 13 Maret.

"Semakin Hamas berusaha menghindari tanggung jawab, semakin dalam mereka tenggelam," kata Adnan al-Damiri kepada Reuters melalui sambungan telepon.

Padahal jika kedua kelompok ini bersatu, niscaya rencana perpindahan ibu kota Israel ke Yerusalem bisa dihadapi bersama-sama. Bukankah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh? Hamas dan Abbas sama-sama untuk persatuan Palestina.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel:Mahmoud Abbas Bersikukuh Masjid Al Aqsa Dikembalikan ke Status Quo

#Konflik Palestina #Israel #Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Trump dikabarkan menginginkan konflik di wilayah tersebut segera berakhir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Dunia
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi turut mengutuk keras serangan Israel ke Doha, Qatar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
Dunia
Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral
Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Tanggapi Serangan Israel ke Doha, PM Qatar: Tak Hanya Melampaui Hukum Internasional, Tapi Juga Standar Moral
Indonesia
Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional
Pemerintah Indonesia menilai serangan tersebut berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Israel Serang Qatar Picu Ketegangan di Timur Tengah, Kemlu Indonesia: Pelanggaran Keras terhadap Hukum Internasional
Dunia
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat
Greta Thunberg dan rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza mengalami insiden kebakaran yang diduga akibat serangan drone
ImanK - Rabu, 10 September 2025
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat
Dunia
Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel
Kemendagri Tunisia mengatakan unit keamanan telah memeriksa lokasi kejadian dan memastikan kebakaran kapal disebabkan jaket pelampung yang terbakar.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Tunisia Klarifikasi Kebakaran Kapal Misi GSF Bukan Akibat Serangan Drone Israel
Dunia
Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia
Beruntung, Greta Thunberg dan rekan-rekannya sudah tidak berada di kapal yang diserang.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Greta Thunberg Lolos dari Serangan Drone Israel ke Kapal Misi GSF di Pelabuhan Tunisia
Indonesia
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Pada 25 Agustus, pemerintah Gaza memperingatkan bahwa krisis tempat tinggal bagi para pengungsi mencapai lebih dari 96 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Bagikan