Kondisi Memprihatinkan Populasi dan Konservasi Penyu di Indonesia


Populasi penyu di Indonesia kian memprihatinkan (Sumber: Pexels/Jeremy Bishop)
SEBAGAI negara maritim, salah satu hewan dengan populasi yang cukup banyak di Indonesia adalah penyu. Penyu merupakan binatang yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Kemampuan adaptasinya yang tinggi membuat penyu bisa bertahan hingga saat ini. Sayangnya, hal tersebut tidak menjadi jaminan kelestarian penyu di Indonesia.
Populasi penyu menghadapi ancaman yang cukup serius dan mengkhawatirkan. Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan faktor yang mengancam eksistensi penyu di Indonesia antara lain pengambilan telur penyu untuk perdagangan, penangkapan indukan penyu dan kematian penyu yang disebabkan terjerat secara tidak sengaja dalam kegiatan penangkapan ikan. Dengan jumlahnya yang kian menyusut, pada 1999 pemerintah telah menetapkan penyu sebagai jenis biota yang dilindungi.
Baca Juga:
Bayi Penyu Diamondback Terrapin Langka Ini Punya 2 Kepala dan 6 Kaki

Daerah pesisir yang menjadi wilayah peneluran penyu sebagian besar telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Salah satunya adalah Pulau Serangan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali. Pulau yang terkenal sebagai pusat konservasi kura-kura dan penyu tersebut fokus untuk konservasi dan bukan untuk tujuan komersialisasi penyu dan kura-kura. Di pulau ini juga banyak kegiatan konservasi yang dilakukan seperti merelokasi telur penyu di pantai dan dibawa ke tempat penangkaran untuk ditetaskan. Kemudian setelah menetas, penyu yang berupa tukik akan dikembalikan ke habitatnya.

Salah satu wahana konservasi yang cukup ternama di sana adalah Turtle Conservation and Education Center (TCEC) yang berada di Jalan Tukad Wisata No. 4, Kelurahan Serangan, Denpasar. TCEC merupakan wahana konservasi yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh pelestarian lingkungan di Bali, WWF, dan Pemerintah Propinsi Bali. Pilot project tempat ini dimulai pada 1982, atas prakarsa antara lain Menteri Riset dan Teknologi ketika itu, B.J. Habibie.
Wahana konservasi penyu yang telah beroperasi 17 tahun lalu tersebut menghadapi krisis finansial. Hal itu mendorong bintang film Perempuan Tanah Jahanam dan Pengabdi Setan, Asmara Abigail menggelar kampanye bersama dengan BenihBaik.com mengajak publik bersama-sama peduli konservasi penyu di Pulau Serangan.
Baca Juga:
Asmara Abigail ingin terlibat dalam upaya kebaikan ini karena sejak dua tahun organisasi nirlaba tersebut berusaha untuk menekan biaya tanpa harus mengurangi standar perawatan tiga jenis penyu yang ada di penangkaran. "Krisis terbesar terjadi sejak pandemi COVID 19. Organisasi nirlaba ini berharap besar dari orang-orang yang memiliki kepedulian untuk membantu melalui sumbangan yang sangat berarti di masa pandemi ini," ujar Asmara Abigail.

"Biaya terbesar dari TCEC adalah biaya pakan penyu. Sebelumnya TCEC masih bisa mengatasi tanggungan pakan ikan dan rumput laut yang mana merupakan pakan yang baik untuk reptil tersebut, pada saat itu komunitas bisa fokus dalam kegiatan penting mengedukasi dan melatih masyarakat umum," tuturnya. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

AXEAN Festival 2025: 43 Penampil Siap Ramaikan Panggung Musik Asia di Bali

Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Ancol Lepaskan Penyu Sisik di Pulau Bidadari

Selundupkan Kokain ke Bali Pakai Dildo di Kemaluan, Cewek Peru Dijanjikan Upah Rp 320 Juta

3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan

Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus

PDIP Lanjutkan Konsolidasi Partai di Bali, Diklaim Bukan Kongres

BMKG Prediksi Fenomena Suhu Dingin Bali Sampai Agustus, Terendah 19 Derajat Celcius

Penyelundupan 96 Ribu Telur Penyu Digagalkan, Kerugian Ekologis Rp 9.6 M Berhasil Diselamatkan

Lirik Lagu Kuli Daki – Bagus Wirata Lengkap dengan Makna: Bicara Cinta dan Realita
