Komisi IX DPR Minta Pemerintah Siapkan Mitigasi untuk Cegah Kasus Mpox
Pemerintah diminta siapkan mitigasi untuk mencegah kasus Mpox di Indonesia. Foto: Dok/WHO
MerahPutih.com - Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, meminta kepada pemerintah untuk melakukan penanganan terhadap anak-anak yang berpotensi terkena Mpox. Khususnya, jika ada keluarga yang menjadi suspect.
"Mpox sudah harus ditangani dengan serius. Kami mendesak Pemerintah untuk segera menerapkan protokol kesehatan ke masyarakat dan menyiapkan penanganan secara lebih komprehensif, khususnya untuk anak-anak yang juga berisiko terpapar Mpox," ujarnya, Sabtu (7/9).
Ia mengatakan, potensi Mpox pada anak bukan berarti akan mengenai semua anak. Secara khusus, hal ini diperuntukkan bagi anak-anak yang keluarganya terdapat suspect Mpox. Jika ada suspect Mpox, maka harus mengikuti anjuran isolasi mandiri supaya tidak menularkan kepada keluarga, terutama anak-anak.
“Pemerintah juga harus bisa memberi kepastian dan jaminan bahwa semua faskes dan pelayanan kesehatan sudah siap dengan pengobatan maupun antisipasi penyebaran virus ini, termasuk pada anak-anak suspect Mpox yang juga harus kita lindungi,” lanjut Rahmad.
Baca juga:
Pemerintah Didesak Terapkan Prokes untuk Anak-Anak yang Berpotensi Terkena Mpox
Rahmad berharap, adanya komitmen tinggi dari pemerintah untuk menangani kasus Mpox. Apalagi, sudah ada laporan 10 kasus suspect Mpox di Bali, Yogyakarta, Jakarta, serta Kalimantan.
Sebelumnya, kasus Mpox di Jabodetabek ditemukan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kemudian, suspect tersebar di Jakarta Barat dan tiga kasus suspect di Palembang yang kini sudah dinyatakan negatif.
"Meskipun di Indonesia belum ada penambahan kasus positif Mpox dan Clade I juga belum terdeteksi, Pemerintah harus mengambil langkah konkret salah satunya dengan implementasi protokol kesehatan atapun edukasi masif kepada masyarakat," terangnya.
Selain itu, Rahmad juga meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan sistem surveilans epidemiologi.
Baca juga:
"Deteksi dini adalah kunci dalam memitigasi penyebaran penyakit. Selain itu, optimalisasi fasilitas laboratorium untuk mendeteksi berbagai patogen dengan cepat dan akurat juga menjadi prioritas," ungkap Rahmad. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Komisi IX DPR Dukung Perluasan Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas, Ingatkan Pemerintah Benahi Tata Kelola
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem